BANDUNG – Untuk menambah pelayanan air bersih Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung telah mendapatkan dana hibah sebesar Rp 45 Miliar dari Mentri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). untuk meningkatkan sambungan air minum bagi warga kurang mampu.
Kepala CPMU Program Hibah Air minum dan Sanitasi Ciptakarya Kementrian PUPR menyebutkan, bantuan ini adalah ketiga kalinya sejak 2016. Hal ini, dimaksudkan untuk memenuhi target pemerintah pusat bahwa pada 2019 seluruh warga Indonesia harus teraliri air bersih.
“Saya berharap pemasangan sambungan ke rumah bisa dilaksanakan minggu ke ke-2 atau ke-3 April. Sehingga, di akhir tahun sudah bisa tersambung 15.000 sambungan baru kerumah warga,” kata Chandra saat di temui di Balai Kota kemarin (27/3).
Dia memaparkan, program hibah ini dilaksanakan untuk memberikan bantuan fiskal kepada pemerintah daerah untuk meningkatkan kinerja terhadap pelayanan masyarakatnya.
Selain itu, berdasarkan hasil kunjungan lapangan di Kelurahan Pamoyanan Kota Bandung pelayanan air bersih ke masyarakat masih sangat kurang. Bahkan, warga setempat hanya mengandalkan sumur sebagai sumber satu satunya air bersih.
Dirinya menilai, ada dua hal yang harus diperhatikan terhadap Pemkot Bandung yang memiliki kemauan tinggi untuk menjalankan program ini.
Sementara itu, Pejabat sementara Wali kota Bandung M. Solihin, meyebutkan, untuk pemasangan sambungan baru pihaknya tidak akan mengganggu pelanggan lama.
“Pesan dari PUPR bahwa semua warga harus dilayani dengan baik, tanpa mengurangi haknya,”ucap Solihin.
Selain itu berdasarkan informasi dari Dirut PDAM Tirtawening pihaknya optimis bisa memberikan pelayanan terbaik mengenai ari bersih kepada warga. Sebab, berdasarkan pengalaman jumlah pemasangan sambungan setiap tahunnya mecapai ribuan dan untuk sambungan Kota Bandung sendiri mencapai 75 persen.
’’Sekarang kita loncat ke 15.000 dari situ kita semua melihat apa yang harus kita perbaiki dan apa saja yang harus dipersiapkan terutama infrastruktur seperti jaringan,’’ tutup Solihin (pan/yan)
