Pasien Difteri Meninggal

CIMAHI – Korban meninggal akibat penyakit Difteri di Kota Cimahi bertambah, setelah M. Dicki, 5, putra dari pasangan  Dadang Suherman, 37, dan Yeni Halimatusadiyyah, 34, meninggal dunia setelah dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.

Balita yang tinggal di rumah kontrakan, Kampung Babakan Kidul RT 04 RW 04 Kelurahan Cigugur Tengah Kecamatan Cimahi Tengah itu, meninggal pukul 17.45 WIB.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi drg. Pratiwi, Dicki merasa sakit sejak Jumat (26/1) dan baru dibawa ke klinik tempat orangtuanya bekerja keesokan hari.

’’Dari klinik tersebut Dicki diberi obat dengan diagnosa demam dan disuruh pulang,’’ jelas Pratiwi ketika ditemui kemarin (2/2/).

Sebenarnya, lanjut Pratiwi, pada Senin (29/1), Dicki masih demam dan di bagian leher seperti gondongan. Maka, Dicki dirujuk ke RSHS dan ditempatkan di ruang RIK Flamboyan.

’’Hari Rabu sore, kondisinya sempat membaik tapi kondisi pernafasan agak berat. Dan dinyatakan meninggal pada Kamis (1/2/2018) pukul 17.45 WIB,’’ tuturnya.

Pratiwi mengaku, pihaknya akan berusaha melacak potensi penularan Difteri kepada Dicki. Sebab, menurut keluarganya, Dicki beserta keluarga sempat pergi ke Cililin Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada 11 Januari 2018 untuk menengok kakaknya.

’’Entah tertular di Cililin atau bagaimana, kami tidak bisa prediksi. Dicki hanya menjalani satu kali imunisasi DPT. Imunisasi dasar tidak dilakukan secara komplit. Mungkin karena kesibukan orangtua,’’ ujarnya.

Tidak hanya itu, atas kemunculan kasus tersebut, Dinkes Kota Cimahi juga akan melakukan pengambilan apus (swab) tenggorokan kepada kontak erat penderita. Kawasan tempat tinggal Dicki bakal diawasi secara ketat kondisi kesehatan masyarakat selama 6 bulan ke depan.

’’Jika muncul kasus tonsilitis dan faringitis atau dikenal nyeri nelan harus segera periksa ke dokter atau puskesmas,’’ bebernya.

Pratiwi meminta, agar masyarakat segera melapor jika mengetahui adanya kasus penyakit Difteri di sekitar lingkungan. Bagi masyarakat yang anggota keluarganya mengalami sakit demam, batuk, sesak napas, nyeri menelan, serta nyeri tenggorokan agar segera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.

’’Imunisasi wajib dilakukan, apabila status imunisasi belum lengkap, segera lakukan imunisasi di fasilitas kesehatan terdekat. Pencegahan lain difteri bisa dilakukan lewat perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),’’ pungkas Pratiwi. (ziz/yan).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan