Operasi Sumbing Gratis di HUT RI

NGAMPRAH– Di Hari Kemerdekaan 17 Agustus tahun ini,  Persatuan Ahli Bedah Mulut dan Maksilofasial Indonesia (PABMI) melakukan operasi celah bibir (sumbing) dan langit-langit secara serentak di 17 rumah sakit di seluruh Indonesia. Kegiatan ini juga sekaligus memecahkan rekor MURI operasi celah bibir dan langit-langit dengan tempat dan peserta terbanyak.

“Kami (PABMI) secara serentak melakukan operasi celah bibir dan langit-langit kepada 240 pasien oleh 45 dokter spesialis bedah mulut di 17 tempat di seluruh Indonesia dalam merayakan 17 Agustus. Kegiatan ini juga tercatat sebagai sebuah rekor baru di MURI,” ujar Dokter Spesialis Bedah Mulut, Alice Wenas, saat ditemui di sela kegiatan di RS Cahya Kawaluyan, Padalarang.

Selain di Padalarang, sebut dia, kegiatan ini juga digelar di antaranya di Jakarta, Pekanbaru, Makasar, Gorontalo, Riau, dan beberapa tempat lainnya. Di satu tempat pasien yang dioperasi tercatat berbeda-beda berkisar antara 10-20 pasien. Untuk di RS Cahya Kawaluyaan dari total 10 pendaftar setelah di-screening hanya ada 5 pasien yang memenuhi syarat untuk dioperasi. Terdiri dari satu pasien celah bibir dan empat pasien celah langit-langit.

Menurutnya, pelayanan operasi celah bibir dan langit-langit ini diberikan secara gratis. Pihaknya ingin berbagi senyum kebahagiaan dengan masyarakat di Hari Kemerdekaan. Apalagi di Indonesia prevalensi bayi yang lahir dan menderita celah bibir dan langit-langit masih cukup tinggi yakni 1:100.000 bayi. Faktor penyebabnya bisa karena gizi buruk, kelainan genetik, keturunan, atau kesehatan ibunya saat hamil kurang baik.

“Kondisi ini jika tidak ditangani akan membuat penderitanya tidak percaya diri, sulit bicara, enggan bersosialisasi, dan secara estetika tidak menarik. Oleh karena itu sebaiknya penderita celah bibir dan langit-langit ditangani sedini mungkin saat masa pertumbuhan,” tuturnya. 

Salah seorang orang tua pasien yang ikut program ini, Tati Sulastri,33, sangat bersyukur atas operasi gratis yang telah dilakukan terhadap anaknya yang bernama Tania Nurkholipah (11 bulan). Warga Dusun Mekar Kembang, Desa Baturaden, Rengasdengkok, Karawang, ini merasa terbantu karena kalau harus bayar berapa biaya yang dikeluarkan. “Tentu saya dan keluarga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan sosial kepada masyarakat yang secara gratis memberikan pelayanan operasi,” tandasnya. (drx)

Tinggalkan Balasan