OJK Bidik Industri Jasa Keuangan

BANDUNG – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regio­nal 2 Jawa Barat menggelar pertemuan tahunan dengan pela­ku jasa keuangan di Jawa Barat di Intercontinental Hotel Dago pakar, Bandung, kemarin (23/1).

Pertemuan ini sebagai ben­tuk komunikasi OJK dengan stakeholder dengan pemerin­tah daerah dan pelaku jasa keuangan untuk memberikan gambaran mengenai kinerja OJK tahun 2017 dan arah ke­bijakan OJK di tahun 2018.

gambaran mengenai kinerja OJK tahun 2017 dan arah keSelain itu, untuk memberikan bijakan OJK di tahun 2018. ­

”OJK memiliki komitmen tinggi untuk meningkatkan peran sektor jasa keuangan dalam memacu pertumbuhan dengan tetap menjaga kesinam­bungan dalam menjaga sta­bilitas sistem keuangan,” ujar Wakil Ketua Dewan Komisio­ner OJK Nurhaida di hadapan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Anggota Komisi XI DPR RI dan kurang lebih 225 pelaku jasa keuangan.

Nurhaida mengatakan, saat ini merupakan momentum yang tepat untuk mengakse­lerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah kondisi makroekonomi dan sektor jasa keuangan yang kondusif. ”Kami yakin sektor jasa keu­angan mampu mendukung pencapaian target pertumbu­han ekonomi tahun 2018 se­besar 5,4 persen. Hal ini didu­kung oleh solidnya indikator sektor jasa keuangan baik dari sisi pemodalan dan likui­ditas, maupun tingkat risiko yang terkendali,” katanya.

Hal tersebut memberikan landasan yang kuat bagi sek­tor jasa keuangan untuk lebih proaktif dalam meny­ediakan sumber pendanaan untuk mendorong percepa­tan pertumbuhan pereko­nomian domestik.

Berdasarkan capaian 2017 dan dengan target pertumbu­han ekonomi 5,4 persen yang ditetapkan pemerintah di 2018, OJK memperkirakan kredit dan dana pihak ketiga perbankan berpotensi untuk tumbuh di kisaran 10-12 persen.

Nurhaida menambahkan, bahwa sejumlah program menjadi fokus OJK pada 2018, yaitu mendukung aspek pem­biayaan untuk proyek-proyek infrastruktur dan sektor prio­ritas lainnya, percepatan pro­gram industrialisasi, pening­katan kesejahteraan masy­arakat melalui peningkatan literasi dan akses pembiaya­an masyarakat, serta optima­lisasi potensi ekonomi sya­riah. Selain itu, untuk mening­katkan efisiensi dan daya saing industri jasa keuangan, OJK akan mendorong sinergi bank dan lembaga keuangan lain­nya dalam pembiayaan proy­ek infrastruktur dan mengin­tensifkan penerapan tekno­logi dalam pengembangan produk dan layanannya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan