Ngunduh Mantu Berkonsep Ramah Lingkungan di Jombang

Sajian Minum dari Air Hujan yang Sudah Diolah

Umumnya, resepsi pernikahan dihias dengan bunga dan dekorasi lainnya. Tapi, itu tidak berlaku bagi pasangan suami istri M. Ichwan Aziz, 27, dan Wahyu Laili, 22, warga Dusun Kedungboto, Desa Balongsari, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang. Pasutri itu mengusung pernikahan ramah lingkungan dengan menggunakan dekorasi botol bekas.

WENNY ROSALINA/RICKY VAN ZUMA, Jombang

PULANG dari ngunduh mantu di Dusun Kedungboto, Jombang, itu, tiap tamu pasti merasa seperti baru singgah ke toko tanaman. Betapa tidak, bukan gelas, dompet, atau sisir yang dibawa sebagai suvenir. Melainkan bibit kangkung dan bayam. Lengkap dengan komposnya pula.

Selama acara, juga tak ada suguhan air mineral dalam gelas plastik seperti lazimnya di sebuah hajatan. Haus? Ada air hujan kok!

’’Jika ada air minum berkualitas dari alam tanpa sampah dan gratis, kenapa harus beli? Air ini pH-nya 8, sekaligus edukasi untuk masyarakat juga bahwa air hujan itu bisa dikonsumsi setelah diolah,’’ kata M. Ichwan Aziz, pengantin pria, kepada Jawa Pos Radar Jombang.

Kalau tampak tak lazim, harap maklum. Ngunduh mantu Ichwan dengan Wahyu Laili, 22, di Desa Balongsari, Kecamatan Megaluh, Jombang, Jawa Timur, tersebut memang bertema ramah lingkungan.

Di desanya yang berjarak sekitar 7 kilometer dari Kota Jombang itu, Ichwan memang dikenal sebagai pegiat lingkungan. Pria 27 tahun tersebut aktif di komunitas Bara Muba (Barisan Anak Muda Balongsari).

Jadilah resepsi yang berlangsung pukul 10.00–12.00 kemarin itu zero waste. Alias tanpa menyisakan sampah sama sekali. Dekorasi kuade (pelaminan) pun dari botol-botol plastik yang didaur ulang.

’’Konsep dekorasinya ala-ala ecobrick. Sampah plastik itu cukup bahaya jika dibuang, ditimbun, atau bahkan dibakar,’’ ungkap Ichwan.

Ecobrick yang kini digemari banyak orang merupakan metode mengurangi sampah plastik dengan cara mendaur ulangnya menjadi barang berguna. Ichwan sengaja memilih ide itu untuk mengampanyekan hidup sehat.

Juga, mengajak masyarakat agar tak malas mendaur ulang sampah. Tujuan lainnya? Efisiensi tempat dan biaya.

Tapi, rencana Ichwan itu sempat ditentang orang tuanya. Rasa-rasanya memang tidak akan mudah meyakinkan orang tua mana pun untuk menghelat pesta dan para undangannya disuguhi air hujan. Dan, pulangnya disangoni bibit tanaman.

Tinggalkan Balasan