Muncul Nama Jalan Kondom

Pemberian nama Gang dengan menggunakan alat-alat kontrasepsi adalah salah satu cara menyosialisasikan program Kampung KB. Dengan begitu, nama-nama tersebut akan selalu mudah diingat oleh warga.

Ipan Sopian, Kota Bandung

Pemberian nama jalan biasanya, untuk menunjukan identitas agar mudah diingat atau dicari. Namun, memberikan nama jalan yang tak lazim biasanya akan mengundang pro dan kontra di tengah masyarakat.

Akan tetapi, kondisi ini tidak demikian. Sebab, di Kelurahan Cigadung Kecamatan Cibeunying Kaler RT 6 dan 3/RW 14 ada nama jalan yang bila disebut akan terasa aneh dan membuat geli bila di dengar.

Disalah satu sudut sempit jalan Bojong Mekar, Kelurahan Cigadung terdapat nama Jalan unik yaitu, Jalan Kondom. Jalan sempit yang layak disebut gang ini, memang memiliki kepadatan penduduk tinggi. Terlebih, kondisi rumah di gang itu sangat rapat dan saling berhimpitan.

Setelah ditelusuri ternyata pemberian nama jalan Kondom tersebut sengaja disematkan sebagai pengingat kepada warga untuk selalu mendukung dan mengikuti program Keluarga Berencana (KB)

Bahkan, beberapa jalan sempit lainnya terdapat nama-nama alat kotrsepsi seperti, IUD, MOW, MOP, dan Pil KB dan berbagai jenis istilah KB.

Salah seorang warga setempat yang kebetulan mengaku sebagai Kader KB dan Posyandu bernama Wasrih, 35, menceritakan, pemberian nama ini sudah sejak lama. Sebab, Kelurahan Cigadung wilayah Bojong Mekar ini dinobatkan menjadi Kampung KB.

’’Penamaan itu baru Empat Bulan, asalnya gang-gang itu tidak ada nama. Setelah di nobatkan jadi kampung KB muncul lah nama itu,’’ kata dia.

Keberadaan Gang-Gang di Bojong Mekar ini, dulunya tanpa nama. Sehingga, membuat bingung warga luar mencari alamat rumah. Namun, setelah ada pencanangan program Kampung KB oleh Pemkot Bandung gang dan jalan ini diusulkan untuk diberi nama alat-alat kontrasepsi.

Warsih mengaku, pemberian nama kondom memang agak risih kedengarnya. Terlebih, nama tersebut adalah alat kontrasepsi yang biasa digunakan oleh kaum pria. Akan tetapi, pemberian nama gang tersebut tidak membuat warga merasa keberatan.

“Protes mah tidak ada, paling nanya kenapa namanya itu,” tutur warsih sambil terseyum. (yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan