Mulanya Iseng Menjadi Teknisi Internet

Sekilas jika mendengar kata Peppermint, bayangan pasti muncul soal makanan: permen mint. Tapi, di tangan Rudi Haryadi, Peppermint ada adalah inovasi yang menjadikannya Guru SMK Berprestasi tingkat Provinsi Jawa Barat. Bagaimana kisahnya?

Muhammad Raulazwar, Bandung

Jika banyak orang bercita-cita dan mengejar harapan menjadi guru, maka hal itu tidak terjadi pada Rudi Haryadi. Sebab, dari iseng-iseng, dia malah menjadi sosok guru yang disegani se-Jawa Barat.

Rudi Haryadi, suru SMKN 1 Cimahi yang meraih juara satu dalam seleksi guru SMK Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2018 di Hotel Panorama Lembang, 5 Mei 2018. Rudi meraih juara lewat inovasi metode belajar yang dia gagas dalam karya tulisnya yang berjudul ”Pembentukan Keterampilan Kerja Melalui Model Peppermint Pada Pembelajaran Mail Server di SMKN 1 Cimahi’.

Lewat pencapaiannya, guru kelahiran 24 Maret 1981 ini akan mewakili Jawa Barat dalam seleksi guru SMK berprestasi tingkat nasional yang digelar 12 sampai 19 Agustus mendatang.

Jauh sebelum pencapaian saat ini, tak terbesit di benak Rudi untuk menjadi seorang guru. Setelah lulus dari SMKN 1 Cimahi dan menyelesaikan studi D3 Jurusan Teknik Elektro di Unjani, dia diterima menjadi pegawai di salah perusahaan penyedia jasa internet di Bandung pada 2003.

”Tidak pernah terpikiran untuk jadi guru, latar belakang saya teknis, keseharian teknis, dan saya kerjakan di kantor juga tak ada sangkut paut dengan guru,” ucap Rudi saat ditemui di ruang guru TKJ SMKN 1 Cimahi, beberapa waktu lalu.

Namun, di sela libur kantor yang memberlakukan sistem shift, Rudi biasanya menyempatkan diri untuk datang ke sekolah dan membantu kegiatan yang ada. Hingga pada suatu hari, lewat baktinya ke sekolah, salah satu guru menawarinya untuk mengajar disana, yang di saat bersamaan baru dibukanya jurusan baru yakni Teknik Komputer Jaringan dan RPL di tahun 2004 yang membutuhkan jasa pendidik.

Setali tiga uang, tempatnya bekerja memberikan cuti tanpa tanggungan untuk Rudi memfokuskan diri di sekolah selama tiga bulan. Setelah itu, Rudi pun memantap pilihan untuk menjadi seorang guru. Pilihannya dia akui tepat. Sebab, dia merasa menjadi guru adalah sebuah berkah.

Tinggalkan Balasan