Menu dan Selera Lokal ala Ridwan Kamil

BANDUNG – Wali Kota Bandung Ridwan Kamil atau Kang Emil, boleh saja tampil gaya, keren dan terlihat cool di media sosial. Terlebih dengan seabreg kegiatan dan akfititas kedinasan yang berkaitan dengan tugas-tugasnya sebagai wali kota. Memimpin rapat, bertemu warga, meresmikan kegiatan dan program-program pembangunan di Kota Bandung, hingga saat melakukan kunjungan kerja ke berbagai daerah dan negara.

Sebelum memangku jabatan wali kota, Kang Emil adalah seorang arsitek yang karya-karyanya mendunia. Pengalaman internasionalnya juga sangat mumpuni. Selain mengenyam pendidikan desain perkotaan di Univ. California Berkeley AS, dan pernah bekerja di beberapa kota dunia, namun siapa sangka kalau dalam urusan makanan, selera Kang Emil sangatlah lokal, kalau tak ingin disebut ndeso.

Jadi, apa makanan yang menjadi kegemaran Kang Emil? Jawabnya adalah tahu Ya, benar sodara. Makanan sederhana berbahan kacang kedele ini adalah penganan yang sangat digemari Wali Kota Bandung, dan senantiasa menjadi menu wajib, dalam setiap jamuan yang dihadiri wali kota. Boleh dibilang, Kang Emil adalah seorang penggila tahu.

Tahu – dan sesekali tempe – ini melengkapi sajian menu khas sunda, yang umumnya disajikan bersama nasi, ayam atau ikan, sayur asem, sambel dan lalapan. Namun, karena padatnya kesibukan dan jadwal, Kang Emil tidak selalu menjadikan aktifitas makan sebagai agenda utama. Bahkan boleh dibilang, sekarang ini aktifitas makan, tidak disiapkan secara khusus, namun menyesuaikan dengan jadwalnya yang menyertainya

Jika tidak bepergian ke luar kota, Kang Emil biasanya sarapan di rumah dinas/pendopo kota Bandung. Menunya biasanya yang ringan-ringan saja. Buah-buahan, setangkup roti, atau bubur ayam. Sekedar memberi fondasi dan tenaga untuk bersiap menyambut setumpuk agenda yang sudah diprogramkan pada hari itu. Kang Emil juga rutin meminum madu dan beberapa suplemen kesehatan.

Sesekali, Kang Emil menyempatkan sarapan di luar. Menu sarapan favorit Kang Emil umumnya diantara tiga pilihan; bubur ayam, nasi kuning atau kupat tahu. Jika pilihannya bubur ayam, maka Kang Emil biasa sarapan bubur ayam Alkateri di Jl. Alkateri, depan Warung Kopi Purnama. Kupat tahu, bisa jadi pilihan kedua. Kupat atau lontong dan tahu goreng yang diguyur saus bumbu kacang, plus kerupuk. Untuk kupat tahu ini, buat Pak Wali semuanya enak. Bahkan kupat tahu tak bernama di pinggir jalan pun, jadilah. Nasi Kuning biasanya menjadi pilihan terakhir jika bubur ayam dan kupat tahu tak tersedia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan