Menpar: Wisata di Bandung Paripurna

BANDUNG — Menteri Pariwisata Republik Indonesia Arief Yahya memastikan, wisata di Kota Bandung telah paripura (lengkap, Red). Mulai dari atraksi, aksesibilitas, hingga amenitas (3A), semua ada.

”Atraksi, yang dimiliki Kota Bandung bahkan sudah mencapai kelas dunia,” ujar Arief usai Halalbihalal dan Gebyar Seni Budaya Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi), di Kampus STIE Ekuitas Jalan PHH. Mustofa, kemarin (15/7).

Arief menilai, kegiatan pariwisata di Kota Bandung semakin berkembang. Dia mencontohkan tren fesyen yang terus melejit. ”Bandung ini pusat fesyen. Di Indonesia nggak ada yang mengalahkan,” ujarnya.

Meski demikian, Arief menyarankan dalam hal Aksesibilitas wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung harus dikembangkan.

Menurutnya, Bandara Internasional Husein Sastranegara sudah tidak mampu lagi menampung wisatawan yang datang ke Bandung. Dengan menggunakan bandara tersebut, Arief menyampaikan, maksimal wistawan yang datang itu sekitar 500.000 orang.

Selain itu, dia mencontohkan, perjalanan Jakarta- Bandung kini ditempuh 4-5 jam. Sedangkan wisatawan menginginkan perjalanan yang kurang dari 2 jam. Maka salah satu solusinya yaitu dengan akses yang lebih baik dan waktu yang singkat.

”Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati (BIJB) salah satu opsi akses yang perlu diandalkan. Jika ada direct flight di sana, itu bisa kurang dari 2 jam perjalanan, kalau tolnya sudah selesai,” urainya.

”Sebanyak 500.000 wisatawan tetap kita dapat melalui (bandara) Husein. (Ditambah BIJB) Kita prediksi, Bandung bisa mencapai kunjungan 2 juta wisatawan. Nah, jika dengan jumlah segitu maka terdapat 2 miliar dolar akan beredar atau sekitar Rp30 triliun itu akan bagus,” paparnya.
Sementara itu, mengenai wisata halal, Arief menyampaikan, dengan memiliki 3A, Kota Bandung maka akan semakin mudah menghadirkan wisata halal. Salah satu yang digemari oleh wisatawan yang datang ke Bandung adalah fesyen. Khusus wisata halal, Kota Bandung bisa memberikan beberapa nama, asalkan bisa menarik wisatawan.

”Pakaian muslim itu banyak digemari oleh siapapun. Menjadikan Bandung sebagai pusat mode fesyen. Dengan memberikan nama Halal Turism, akan lebih mudah dan umum. Iitu kan friendly untuk semua wisatawan,” tandasnya
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung, Oded M. Danial memastikan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan memperkuat destinasi yang telah ada.

Tinggalkan Balasan