“Mencintai, Melindungi Anak-Anak”

Kepala SMAN 4 Bandung, Dr. Andang Segara, tentu saja merasa bangga ada salah satu gurunya yang mengharumkan nama sekolah itu. Dalam tahapan seleksi ternyata Yuli pernah ditanya soal mengatasi anak jalanan.

IGUN GUNAWAN, Bandung

GURU Agama di SMA Negeri 4 Bandung berharap apa yang diraihnya itu dapat menginspirasi. Bahkan dirinya mempunyai trik untuk mengantisipasi anak-anak jalanan. Hal itu sempat menjadi salahsatu pertanyaan para panelis saat itu.

”Mengatasi anak-anak di jalanan, gampang. Tangkapi mereka semua, pisahkan dari mafia. Buat sebuah bangunan ditembok yang tinggi. Di situ fasilitas semua, ada pendidikan pun guru, semua ada. Pemerintah bertanggung jawab.

Saya yakin, Sepuluh tahun yang akan datang akan men­jadi anak anak yang mandiri, dan menjadi anak-anak yang hebat,” ungkap Endang pada Jabar Ekspres, mengulang jawabannya.

Karena selama ini menurut yang dia pantau, anak-anak jalanan itu kerap diperalat mafia. Makanya, dia berharap ada pihak yang dapat memis­ahkan antara anak jalanan dan mafianya.

”Harus dipisahkan dari ma­fianya,” tandasnya.

Meski demikian, peran pe­merintah tentu saja sangat vital, mereka pun harus mela­kukan sosialisasi dengan benar.

Ditanya tanggapan juri saat itu bagaimana, Endang tak mengetahuinya. Hanya saja dirinya pun tak menyangka jika dirinya secara bertahap lolos ke tahapan selanjutnya.

”Saya tidak tahu, tahunya saya mendapatkan nilai ter­bagus. Artinya mungkin itu menilai plus, jadi kita bukan mau memasukan dalam penjara loh (anak-anak jala­nan) tetapi mengamankan, menyelamatkan mereka dari mafia yang akan menjual me­reka. Mereka di suruh menge­mis. Nanti kalu sudah gede lagi, disuruh atau di hamili. Kenapa? Mereka tidak diam­bil saja taro di suatu tempat bikin pembangunan dari­pada di korupsi, untuk me­nyelamatkan generasi, harus begitu.”

“Saya yakin kalau pemerin­tah melakukan itu, digerebeg, mereka tidak mau lagi ke jalan,” lanjutnya.

Dia tak menampik jika apa yang diraihnya merupakan doa dari 23 anak-anak jalan yang dipeliharanya saat ini. Jumlah itu lebih sedikit ka­rena sebagian di antaranya sudah dia kembalikan pada keluarga.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan