Mekarjati Sosialisasikan Bahaya Paham Radikal

BANDUNG – Masyarakat bersama aparat Desa Mekarjati Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat mengelar kegiatan “Sosialisasi Waspada Penyebaran Paham Radikal dan Teroris” di Bale Kuwu Desa Mekarjati, Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu, belum lama ini.

Sosialisasi ini dilakukan lantaran belakangan di Desa Mekarjati telah terjadi 4 kali kasus penyebaran paham radikal. Apalagi, pada Februari 2018 lalu, Polisi sempat menangkap salah seorang yang diduga sebagai pelaku teroris.

Dalam sambutannya, Awing selaku Kuwu Desa Mekarjati, Kecamatan Cihaurgeulis, Kabupaten Indramayu menyebutkan bahwa di desa ini sudah marak penyebaran paham radikal, bahkan disinyalir adanya pelaku-pelaku teroris.

“Empat tahun saya menjabat sebagai Kuwu sudah beberapa kali terjadi penyebaran paham radikal, terutama bulan Februari kemarin ada yang di tangkap karena diduga sebagai pelaku teroris,” ungkap Awing dalam rilisnya yang diterima redaksi Jabar Ekspres kemarin (3/2).

Selain itu, Awing berharap, agar semua warga berperan dalam mengantisipasi dan menangkal penyebaran paham radikalisme, baik yang datang dari luar, maupun dari dalam.

“Kalau masyarakat kedatangan seseorang yang mau ngontrak atau berdagang di Mekarjati segera lapor dulu kepihak desa, agar saya mampu memeriksa terlebih dahulu identitas asal orang itu,” tegasnya.

Awing menjelaskan, untuk mengantisipasi adanya pelaku teroris dan penyebaran paham radikalisme, pihaknya kini telah memperketat pengawasan dengan siskamling.

“Dengan sosialisasi ini saya sudah mengimbau kepada semua masyarakat dari tingkat RT sampai aparat desa untuk tetap siaga dan meningkatkan keamanan siskamling, terutama kepada yang punya kontrakan,” katanya.

Di tempat yang sama, tokoh masyarakat setempat, Komarudin membenarkan bahwa di Desa Mekarjati sudah berulang-ulang disusupi para terorisme, bahkan diantaranya ada yang pernah menikahi warga sekitar.

“Di sini sudah terjadi empat kali penyusupan paham teroris dan pelakunya, seperti adanya aliran Al-qiah, Al-Islamiyah, dan paham ISIS,” katanya.

Ia berharap, ke depan adanya kerjasama dari semua pihak dalam memberantas paham terorisme di Desa Mekarjati. “Harapannya ada kerjasama dari semua pihak, tidak hanya masyarakat saja, tapi perlu bantuan pemerintah dan aparat hukum,” ungkapnya (a1/opl/yan).

Tinggalkan Balasan