Masih Nunggak Pajak, PT UJL Bawa Barang ke Malaysia

BOJONGSOANG – Setelah terjadi perselisihan dengan beberapa karyawannya mengenai gaji yang belum terbayar PT Urban Jaya Lestari (UJL) akhirnya mengirimkan barang berupa ribuan tas import ke Malaysia. Padahal, perusahaan tersebut masih menunggak pajak sebesar Rp 1,5 Miliar.

Gudang penyimpanan yang terletak di Kawasan Industri De Prima Terra Desa Tegalluar Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung ini sebelumnya di segel oleh karyawannya lantaran pemilik mengambil barangnya tanpa sepengetahuan bagian gudang.

Atas tindakan tersebut, muncul kecurigaan bahwa owner PT UJL yang bernama Jenifer akan melarikan diri ke Malaysia bersama barang-barangnya. Namun, untuk kewajiban tungakan pajak pihak perusahaan belum terpenuhi.

Kendati begitu ketika dikonfirmasi terkait masalah ini, dengan logat kental Melayu dan nanda tinggi Jenefir enggan untuk berkomentar banyak. Namun, dia bersikeras akan membawa seluruh barang miliknya ke Malaysia.

’’Saya gak mau cakap lagi, saya pergi, you mau kasih saya tinggal sini, saya tak takut lah, saya punya embasy, saya gak mau cakap sama you, semua ini barang saya, saya mau ambil lah,”kata dia.

Sementara itu, terkait tunggakan pajak PT UJL Soni selaku petugas Pajak dari KPP Karees membenarkannya.

Menurutnya, selama ini pihaknya masih menunggu itikad baik dari wajib pajak. Dia menyangkal jika selama ini ada lobi-lobi untuk minta keringanan atas tagihan pajak tersebut.

’’Saya jelaskan tidak ada keringanan atau negosiasi masalah pajak, dan saya tidak pernah menekan siapapun,”jelas Soni,

Dia mengatakan, selama ini PT UJL sedang dalam perhitungan. Sehingga, untuk perhitungannya nominal pajaknya bisa bisa besar dan kecil. Bahkan pernyataan karyawan PT UJL yang bernama Rustini dianggapnya telah salah dalam memberikan keterangan.

’’ Jadi ibu jangan salah bicara, saya tidak terima apapun dari ibu, dulu saja mau kasih tas kita gak mau, namun, yang menjadi prioritas bagaimana caranya jenifer itu bayar pajak. apalagi sudah mau kabur gini, dan pihak bos ibu tidak koperatif,’’katanya.

Soni mengakui, selama ini pihaknya sudah maksimal bekerja, dan masalah perusahaan yang menunggak pajak sudah menjadi target. Terlebih, hutang pajak dengan jumlah besar.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan