Masalah Selesai, Guru Diminta Uang

SUMEDANG – Sidik Adami, seorang guru di SMPN 4 Wado, mengaku dimintai urang Rp 5 juta oleh seorang yang mengaku dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) di Sumedang. Hal itu dialaminya, setelah Sidik terlibat masalah dengan sisiwa didiknya.

Guru mata pelajaran IPA itu mengaku, sempat menegur seorang siswa yang kedapatan mencorat-coret sepeda motornya, Rabu (21/3) lalu. Spontan, dia mengaku sempat sempat menampar siswa tersebut.

”Iya betul. Siswa itu saya lihat mencoret motor saya pakai spidol. Saya tegur dan spontan juga sempat menamparnya. Adanya kendala di motor saya juga bukan kali ini saja. Cuman kemarin kebetulan saya lihat langsung anak itu. Dulu juga sering seperti gembos ban, namun entah siapa,” kata Sidik kepada Sumedang Ekspres (Jabar Ekspres Group), kemarin (22/3).

Kendati demikian, hal itu telah diselesaikan langsung di lingkungan sekolah. Bahkan orang tua siswa tersebut dan pihak sekolah telah menyelesaikan pemasalahan tersebut secara kekeluargaan.

”Masalahnya langsung dibereskan. Orang tuanya juga ada. Kita selesaikan secara kekeluargaan. Saya juga sudah meminta maaf. Kita juga maaf-maafan,” sebutnya.

Terkait dengan adanya permintaan uang, Sidik pun membenarkan hal tersebut. Menurutnya, seorang bernama Tedi mengaku dari LBH datang ke rumahnya atas adanya permasalahan itu. Sidik juga sempat meminta KTA kepada Tedi, namun tidak ada.

”Namanya Tedi. Dia datang ke rumah saya. Saya sempat minta KTA tapi tidak ditunjukkan. Dia juga dari keluarga korban katanya. Ya jadi intinya, tidak cukup dengan kata maaf katanya. Jadi saya sinyalir tentang keuangan,” tuturnya.

Disebutkan juga, Sidik mengaku bila memberikan uang banyak tidak ada. ”Kalau banyak-banyak saya tidak punya. Saya baru kasih Rp 2.100.000. Jadi kurang 29 lagi. Tadi juga (siang kemarin) ada ngontek lagi sekitar jam 14.00,” sebutnya.

Terkait adanya permintaan finansial ini, Sidik masih menunggu putusan dari sekolah. ”Untuk lapor nanti nunggu dari kepala sekolah,” tukasnya.

Sementara itu dikonfirmasi kepada Tedi, menyebutkan bahwa pihaknya tidak meminta uang. Hanya saja, meminta ada pertanggungjawaban atas apa yang dilakukan guru terhadap siswa yang masih keponakannya itu.

Tinggalkan Balasan