Mahasiswa ITB Bertanya, Gubernur NTB Menjawab

BANDUNG — Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) memberikan tausiah di hadapan jamaah Masjid Salman ITB, Bandung, Jawa Barat (Jabar) pada Jumat (16/3/2018).

Dalam tausiahnya, Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar Cabang Indonesia itu mengajak jamaah yang didominasi mahasiswa ITB bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu untuk membangun peradaban.

Keberadaan TGB di Kota Kembang tak disia-siakan para mahasiswa mengajukan pertanyaan seputar dunia Islam. Hal ini tak lepas dari sosok TGB yang dikenal sebagai hafiz, juga seorang ahli tafsir hadis.

Pertanyaan yang diajukan melalui secarik kertas. Salah satu pertanyaan yang diberikan kepadanya ialah mengenai umat pertengahan. TGB menjawab, umat pertengahan atau wasatiyah, merupakan sebuah moderasi Islam yang berada di tengah yang juga ada dalam tuntunan Nabi Muhammad SAW. Dalam menghadirkan moderasi Islam, setidaknya seorang muslim melakukan lima hal, mulai dari emahami realitas, memahami skala prioritas, mengerti sunnatullah, memilih manhaj taisir, dan memahami ajaran Islam secara utuh.

“Datangnya Islam ke Indonesia itu tidak dengan membenturkan namun menyerap nilai-nilai yang sudah ada. Dalam lingkup pemerintahan, ajaran Islam juga memberikan panduan berupa norma, bermusyawarah, tegakan keadilan, dan tidak boleh bersikap zalim kepada siapapun,” ujar TGB

Kata TGB, moderasi Islam mengedepankan kesamaan agenda keumatan yang menjadi perhatian bersama, bukan justru memperdebatkan satu hal yang akan menguras energi umat, seperti batalnya wudhu menurut mazhab yang berbeda.

“Jangan dihabiskan di situ energinya, perbedaan itu sudah lama karena ada landasan masing masing. Rasulullah memberikan contoh yang beragam karena umatnya tidak satu tapi beragam,” ucap TGB.

Selanjutnya, pertanyaan mengenai ilmu apa saja yang wajib dikuasai seorang muslim. TGB menjawab, ilmu tentang rukun iman, rukun Islam menjadi pedoman dasar bagi seorang muslim. Seorang muslim juga harus mempelajari yang berkaitan dengan aktivitas sehari-hari seperti bagaimana menjalankan shalat dengan benar. Ada fardhu kifayah, secara kolektif sebagai satu kesatuan, membangun silaturahmi, kebersamaan.

“Selain hal ini tentu ilmu yang ingin kita dalami. Jika ingin jadi ilmuwan maka sungguh-sungguh,” kata TGB.

Tinggalkan Balasan