Longsor di Irigasi Sering Terjadi

NGAMPRAH- Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bandung Barat mewaspadai terjadinya longsor dan banjir di sejumlah irigasi. Hujan deras yang terjadi beberapa pekan terakhir dapat berpotensi terjadinya longsor dan banjir di sejumlah irigasi.

Sebab, hujan tinggi mengakibatkan volume air di sejumlah irigasi semakin tinggi dan dikhawatirkan terjadinya banjir akibat tanggul yang jebol.

Seperti diketahui, tahun lalu sejumlah desa di Kecamatan Gununghalu dan Kecamatan Rongga Kabupaten Bandung Barat terendam air yang diduga akibat meluapnya di Irigasi Cidadap Gununghalu. “Betul kalau hujan deras seperti saat ini memang berpotensi longsor dan banjir di sejumlah irigasi karena air juga bisa meluap,” ujar Kepala Bidang Pengairan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang KBB Tanwar Syarifudin di Ngamprah, kemarin.

Tanwar menyebutkan, tiga irigasi di Kabupaten Bandung Barat yang rawan terjadinya longsor dan banjir mulai dari Irigasi Cidadap di Desa Gununghalu Kecamatan Gununghalu, Irigasi Pasir Angin di Desa Sumurbandung Kecamatan Cipatat dan Irigasi Rajamandala di Desa Cipatat Kecamatan Cipatat. “Ketiga irigasi ini memang yang besar-besar terutama di musim hujan ini memang volume air semakin tinggi,” terangnya.

Untuk itu, kata dia, petugas PUPR saat ini terus memantau di lapangan terhadap sejumlah irigasi. Hal itu dilakukan agar bertindak cepat bila meluapnya air di irigasi. “Termasuk kami tempatkan petugas di sejumlah irigasi untuk mengatur air. Pengaturan air dilakukan agar tidak terbuang dan bisa masuk ke area pesawahan,” paparnya.

Diungkapkannya, Pemkab Bandung Barat menargetkan pencapaian swasembada pangan setiap tahunnya melalui penyaluran air irigasi yang maksimal. Saat ini, sekitar 75 persen irigasi teknis di Kabupaten Bandung Barat masih perlu perbaikan. “Setiap tahun perbaikan irigasi terus dilakukan termasuk bantuan dari APBD kabupaten dan bantuan dari pemerintah pusat,” pungkasnya. (drx/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan