Lestarikan Ali Agrem untuk Masyarakat

SOREANG – Keberadaan makanan tradisonal yang sudah banyak ditinggalkan membuat Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung menggelar Soreang Culinary yang khusus menyajikan makanan-makanan tradisonal sunda.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung, Agus Firman Zaini mengatakan, kegiatan ini mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat yang memadati Dome Bale Rame. Bahkan, ratusan pengunjung disuguhkan dengan memakan secara bersama-sama makanan tradisional Ali Agrem

’’Ali agrem ini sudah susah dicari. Tapi jenis panganan ini memiliki keunikan serta rasa khas,’’jelas Agus ketika ditemui kemarin. (19/8).

Dia mengatakan, sebetulnya jenis makanan tradisional khas di Kabupaten Bandung itu banyak, malah ada ratusan jumlahnya. Namun, makanan Ali Agrem ini memiliki ke khasan yang tidak dimiliki makanan lainnya.

Menurutnya, saat ini makanan khas tradisional tersebut sulit dicari di supermarket atau pasar modern lainnya. Tapi, masih ditemukan di pasar-pasar tradisional yang menjual kue-kue basah.

Dirinya mengatakan, pelaku usaha ali agrem salah satunya berada di Ciluncat, pemkab sendiri akan selalu mendorong agar pembuat ali agrem selalu eksis. Namun, harus disertai kreasi lainnya. Sehingga, Ali Agrem dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan tidak kalah dengan makanan modern.

’’Bisa dengan membuat rasa dan bentuk lain dengan kemasan yang lebih modrn dan menarik saya pikir akan lebih menarik,”ucap dia.

Agus menambahkan, perlu kerjasama dengan instansi terkait seperti Dinas Koperasi dan UKM serta Dinas Perdagangan untuk membuat promosi makanan tradisional. Salah satunya dengan terus menggelar festival kuliner di Kabupaten Bandung.

“Insyallah dengan pelaku usaha ali agrem akan dibuat varian lainnya. Dengan warna dan rasa yang berbeda,” katanya. (yul/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan