Lakukan Apel Siaga dan Musnahkan Miras

CIMAHI– Polres Cimahi musnahkan sebanyak 5.321 botol miras berbagai merk, tuak 1.880 liter dan 124 jerigen Ciu serta psikotropika jenis ganja kering seberat 32,5 kilogram.

Ribuan botol miras tersebut dimusnahkan dengan cara digilas menggunakan alat berat berupa stum, sedangkan puluhan jerigen Ciu dimusnahkan dengan cara dibuang melalui selokan. Sementara untuk ganja kering dimusnahkan dengan cara dibakar.

Pemusnahan langsung dipimpin Kapolres Cimahi AKBP Rusdy Pramana Suryanagara, dan dihadiri oleh Wali Kota Cimahi, Ketua MUI Cimahi, Perwakilan dari Kodim 0609 kab Bandung serta beberapa elemen masyarakat lainnya.

Kapolres Cimahi, AKBP Rusdy mengungkapkan, barang barang yang dimusnahkan tersebut merupakan barang bukti hasil penyitaan selama empat bulan dari Maret hingga Juni 2018.

“Alhamdulillah barang bukti yang dimusnahkan hasil operasi dari Maret,” katanya usai pemusnahan di Lapang Uji Praktik SIM Sat Lantas Polres Cimahi, Jalan Amir Machmud, Rabu (6/6).

Menurut Rusdy, miras dan ganja yang disita merupakan hasil operasi cipta kondisi dalam rangka menjaga kondusifitas pra bulan suci Ramadan, dan operasi Ketupat Lodaya 2018. Barang bukti yang dimusnahkan disita dari para pedagang eceran yang tersebar di beberap titik di Kota Cimahi dan Bandung Barat.

“Untuk pabrik atau tempat produksi (Miras) tidak kami temukan, hanya penjual-penjual kecil saja (eceran),” ujarnya.

Rusdy mengatakan, penyitaan berbagai jenis miras dan barang bukti lainnya tersebut, menujukan, TNI, Polri dan Pemda sangat serius dalam membasmi peredaran Miras dan Narkoba. Sebab, sumber awal mula terjadinya gangguan Kamtibmas atau tindak pidana berawal dari mengonsumsi Miras.

“Sebaiknya seluruh masyarakat agar bisa menjaga kondusifitas pada bulan Suci Ramadan ini,” katanya.

Sebelum melakukan pemusnahan, di lokasi yang sama, digelar juga Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Lodaya 2018. Apel gelar pasukan dilakukan dalam rangkaian mengamankan kegiatan masyarakat saat Ramadan dan jelang Lebaran 2018.

“Totalnya 854 personel gabungan, TNI/Polri, elemen masyarakat dan Pemda dilibatkan. Juga seluruh kendaraan operasional kita persipakan juga,” bebernya.

Sementara itu terkait mudik, Rusdy menuturkan Cimahi hanya sebagai daerah perlintasan pemudik saja. Kota Cimahi tidak terlalu crowded. Untuk titik kemacetan atau trouble spot biasanya terjadi di kawasan Padalarang, tengah kota dan perbatasan dengan Kota Bandung. “Untuk kawasan Lembang jadi kawasan yang masuk trouble spot lantaran jadi wilayah tujuan wisata,” tandasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan