KPK Cari Tahu Sumber Dana Suap Meikarta

JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memanggil mantan Presiden Direktur Lippo Cikarang, Toto Bartholomeus. Toto dipanggil tim penyidik KPK untuk dimintai keterangan sebagai saksi terkait sumber dana suap perizinan proyek pembangunan Meikarta di Bekasi, Jawa Barat.

Toto diperiksa penyidik selama 12 jam. Juru Bicara KPK, Febri Diansyah menerangkan, penyidik bermaksud mengklarifikasi sumber dana terhadap peran Toto pada dugaan suap tersebut. ”Kami klarifikasi dugaan peran yang bersangkutan tentang sumber uang suap tersebut,” kata Febri Diansyah di Jakarta, kemarin (11/11).

Pemeriksaan Toto seba­gai saksi bagi tersangka sekaligus Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Pe­merintah Kabupaten (Pem­kab) Bekasi, Sahat M Na­hor, kata Febri, cukup beralasan. Kendati Toto sudah tidak menjabat se­bagai petinggi Lippo. KPK menduga, Toto masih me­miliki peran penting dalam perusahaan tersebut.

”Meskipun secara formil saksi tidak lagi menjabat se­bagai Presdir, namun kami duga secara materil masih memiliki peran kuat di Lippo Group,” kata Febri.

Sementara itu, Toto keluar dari Gedung KPK sekitar pu­kul 22.25. Memakai setelan jas, Toto hanya melempar senyum kepada awak media. Dia enggan menjawab ketika ditanya mengenai pertanya­an penyidik yang dilontarkan kepadanya. ”Maaf, saya capek,” ujarnya singkat.

Selain itu, Febri mengakui KPK telah mengantongi iden­titas sosok yang disebut dengan kode ‘Babe’ dan ‘Tina Toon’ dalam kasus tersebut. Kata Febri, kode-kode tersebut digunakan para terduga pihak yang terlibat dalam pembahasan perizinan pembangunan proyek Meikarta.

”Kami sudah mengetahui ‘Babe’ siapa, ‘Tina Toon’ sia­pa, beberapa lainnya juga sudah kami ketahui. Bukti yang dikumpulkan semakin kuat saat ini,” papar Febri.

Saat ditanya mengenai ke­terkaitan kode ‘Babe’ dengan tersangka sekaligus Direktur Operasional PT Lippo Cika­rang Billy Sindoro, Febri enggan menjawab. Dia hanya menekankan, sosok yang berada di balik kode ‘Babe’ diduga sebagai penyuap yang berperan penting pada kasus ini. ”Orang berkode Babe ini salah satu pihak yang di­duga pemberi, memiliki peran culup penting juga,” jelasnya. (riz/fin)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan