Kelola Sampah Mandiri

MARGAHAYU – Desa Margahayu Tengah, Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung sepertinya patut diapresiasi. Sebab, desa tersebut sukses mengelola sampah secara mandiri.

Kepala Desa Margahayu tengah Drs.Asep Zaenal Mahmud mengatakan, sebelum melakukan pengelolaan mandiri sampah menjadi permasalahan serius. Terlebih, lahan untuk membuang sampah tidak tersedia.

’’Dulu warga desa membuang sampah seenaknya, asala ada lahan kosong tidak bertuan, bahu jalan dan solokan menjadi tempat pembuangan sampah,”jelas Asep ketika ditemui Jabar Ekspres kemarin. (10/10)

Selain itu, berbagai himbauan dan ajakan pihak desa terus dilakukan. Namun, ketika masyarakat dinasehati, nereka balik bertanya harus membuang kemana sampahnya.

Dia menuturkan, melihat kondisi wilayah yang dipimpinnya yang terdiri dari 16 RW, 6 RW merupakan komplek perumahan, pihaknya memutuskan bekerjsama dengan Dinas Lingkungan hidup. Namun, untuk 10 RW lainnya merupakan perkampungan tidak bisa dikerjasamakan. Sehingga, masalah ini harus ada solusinya.

Untuk memecahkan masalah ini, lanjut dia, pihaknya mengeluarkan untuk mengelola sampah secara mandiri yang tertuang dalam RPJMDes 2013-2019.

” kami menerbitkan peraturan desa tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat. Dianggarkan dalam APBDes 2014-2015 Pembuatan lokasi TPST (Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu) di wilayah Desa Margahayu tengah,” kata dia.

Asep mengungkapkan, bangunan Pengolahan Sampah Organik dan Pemilahan Sampah Kering dan Pembelian Mobil Sampah Desa didapatkan danannya dari swadaya masyarakat. Sehingga, sejak 2015 sampah di 10 RW diangkut oleh mobil desa ke TPST.

’’Tarif sekali ambil tertuang di perdes Rp.3.000 / sekali ngambil,’’cetus dia.

Asep menambahkan, di TPST sampah basah diolah menjadi pupuk, sampah kering dipilah dan dijual, sampah residu diangkut mobil kabupaten ke TPS Cikalong Wetan.

” Alhamdulillah, pola pengelolaan sampah berjalan dengan baik. Dan warga masyarakat di 10 RW bisa teratasi dengan adanya TPST milik Pemdes, dengan konsep pengelolaan mandiri dengan konsep dari warga, oleh warga dan untuk warga,” tuturnya

Asep menambahkan,. Pihaknya terus melakukan pembinaan dan sosialisasi kepada warga agar membuang sampah di tempatnya dan membiasakan pola pilih dan pilah sejak di rumahan.

“Sejak 3 tahun lalu desa margahayu memiliki TPST, denga pola pilih dan pilah sampah secara mandiri. Masalah sampah 10 RW di Margahayu bisa teratasi dengan baik,” pungkas Asep (opl/rus/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan