Kelola Sampah dari Rumah Tangga

CIMAHI – Untuk mengurangi sampah di Kota Cimahi Wali Kota Cimahi Ajay M Supriyatna menghimbau kepada warganya untuk melakukan pengelolaan sampah sebelum dibuang.

Dirinya mengatakan, untuk memaksimalkan rencana ini, pihaknya akan gencar memberikan edukasi kepada warganya secara langsung dengann konsep nol sampah (zero waste cities).

Dirinya menilai, kesadaran pengelolaan sampah sejak dari rumah sangat penting. Sebab, keinginan adaqlah cita-cita Pemkot Cimahi.

’’ Semua berkepentingan untuk bagaimana membuat sebuah kota nol sampah. Dan Cimahi, termasuk kota yang ingin menerapkan konsep tersebut,’’ Jelas Ajay ketika ditemui di sela-sela kegiatan Internasional Zero Waste Cities Conference (IZWCC), di Gedung Technopark kemarin (6/3).

Dirinya memaparkan, untuk mewujudkan konsep zero waste pihaknya akan menerapkan prinsip Reduce, Reuse, dan Recycle (3R) atau mengurangi, menggunakan kembali dan mendaur ulang sampah yang ada. Namun, cara ini harus dibarengi dengan kesadaran pengelolaan sampah sejak dari rumah tangga.

’’Kita edukasi masyarakat dari yang paling bawah, yaitu keluarga. Mereka harus tahu bagaimana memilah sampah dengan baik,’’kata dia.

Terkait masih banyaknya penggunaan kantong plastik, pihaknya akan mencoba membuat peraturan pelarangan penggunaan kantong plastik di toko modern. Hal tersebut sebagai upaya memininalisir sampah plastik.

Selain itu, pihaknya juga akan memaksimalkan keberadaan Bank Sampah Cimahi (Bank Samici) Kota Cimahi. Sehingga sampah-sampah akan dipilah mana yang bisa menjadi nilai ekonomi maupun bisa dijadikan kompos.

Ditempat yang sama, perwakilan Zero Waste International Alliance (ZWIA) dari India, K. Vasuki memaparkan, saat ini daerahnya telah menerapkan zero waste, menurut Vasuki, sebenarnya semua daerah sangat mungkin menerapkan konsep kota bebas sampah atau zero waste.

’’Pemerintah Indonesia harus mulai berpikir bagaimana mengelola sampah agar tidak menimbulkan bencana. Pengelolaan sampah sebagai sumber daya sudah diterapkan di banyak negara, dan itu menjadi satu alternatif yang bagus,’’ paparnya.

Menurut Vasuki, jika pengelolaan sampah dilakukan tidak secara baik, maka 800 tahun ke depan kehidupan di bumi akan hilang. Oleh karena itu, perlu ada upaya lebih untuk menghentikan perubahan iklim dan berbagai dampak buruk dan perilaku membuang sampah sembarang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan