Kampanyekan Program Belajar di luar Kelas

BANDUNG – Komunitas literasi Infinity, didaulat KPAI untuk mengadakan kegiatan kampanye belajar di luar kelas. Tujuannya untuk membuat tim pemanasan program belajar di luar kelas, program ramah anak. Belajar di luar kelas dinilai membuat siswa-siswi merasa nyaman saat belajar.

Belajar-mengajar pun jadi menyenangkan dan lebih mengeksplor dunia luar. Program belajar di luar telah didukung oleh 14 kementerian dan presiden Republik Indonesia. Puncak rangkaian acara pada 1 November 2018 di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Manager Kampanye Outdoor Classroom Day Indonesia 2018, Muliani Herman menuturkan rangkaiannya pelatihan konten vlog dan public speaking. Selain itu mengkampanyekan bahasa santun di media sosial.

”Ini merupakan rangkaian pra-event, sebelum acara puncaknya pada 1 November 2018. Adapun nanti rangkaian acara berikutnya pada 27 sampai 29 Agustus 2018 di Festival Citylink, dan gratis, terbuka untuk umum,” tuturnya saat kegiatan berlangsung di GF Atrium Bandung Indah Plaza (BIP), Jalan Merdeka, Kota Bandung, Kamis (16/8) lalu.

Sebanyak 100 sukarelawan dari komunitas Infinity terlibat dalam program belajar di luar kelas ini. Ada beberapa agenda dalam kegiatan ini, di antaranya belajar vloging bersama Alan Albana dan public speaking workshop bersama Muliani Herman di GF Atrium BIP.

Acara tersebut dihadiri oleh siswa-siswi SMA, SMK, dan SMA seluruh Kota Bandung. Adapun pendaftaran sekolahnya dapat melalui website Belajardiluarkelas.org.

Dengan adanya program ini, Muliani berharap, semua sekolah jadi sekolah ramah anak, dan mengerti betapa pentingnya belajar di luar kelas untuk membuat anak bereksplorasi di luar sekolah.

”Hampir 60 sampai 70 persen pemerintah mewajibkan pembelajaran di luar sekolah. Sudah ada lebih dari 20 provinsi se-Indonesia yang tergabung dalam kegiatan ini,” ujar Muliani. (azu)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan