Kami Tunanetra juga Anakmu di Negeri Ini!

BANDUNG – Muhammad Rizky Maulana menarik nafas panjang, setelah namanya disebut untuk membacakan surat yang dia buat untuk presiden.

Siswa SLBN A Negeri Bandung tesebut pun maju dan bersiap membacakan surat yang ia tulis. Rizky duduk di­bangku yang telah disediakan. Sambil meraba kata-kata, siswa tunanetra tersebut mem­bacakan isi suratnya kepada seluruh peserta yang berisikan suatu harapan bagi sekolah­nya agar terus maju dan dapat mencerdaskan siswa-siswanya.

Berbeda dengan Rizky, Alifa bercerita kepada presiden ten­tang mimpinya untuk mela­njutkan pendidikan di jenjang yang lebih tinggi agar bisa menjadi seorang sarjana. Me­skipun memiliki keterbatasan, dirinya yakin mampu meng­gapai cita-cita yang dia impikan.

Tak kalah dengan siswa, Ahmad Basri Nur Sikumbang, alumni angkatan 1963 seka­ligus Kepala Sekolah (2003) SLBN A Kota Bandung juga berpartisipasi membacakan pusisi yang ia ciptakan untuk Presiden Jokowi. Puisi guba­han Doktor tunanetra per­tama di Indonesia tersebut berisikan pandangan Basri mengenai pendidikan disa­bilitas yang harus terus dit­ingkatkan.

”Wahai bangsa kami Indo­nesia tercinta. Kami tunatera bagian tak terpisahkan dari kiprahmu jua. Meskipun kami dari butir-butir kemun­gkinan yang diperkiraan tidak berdaya guna. Beri kami ke­sempatan memperoleh pen­didikan yang nyaman. Wahai Ibu Pertiwi yang bersemayam di bumi NKRI, Kami tunanetra juga anakmu di negeri ini,” ucap Basri lantang dan mem­buat semua peserta tertegun.

Pemandangan tersebut dida­pati dalam kegiatan menulis surat kepada Presiden Repu­blik Indonesia, Kamis, 29 November 2018. Acara yang diiniasi oleh SLBN A Bandung tersebut menggambil tema “Pendidikan Disabilitas Bagi Indonesia”. seluruh siswa juga guru penyandang disa­bilitas menuliskan surat meng­gunakan huruf braille yang isinya berupa curahan hati, cita-cita dan harapan siswa kepada Presiden.

Kepala Sekolah SLN A Bandung, Wawan mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan memberi ruang kepada siswa tunanetra untuk mengeks­presikan keinginannya dengan bahasa anak-anak. Lebih jauh, dia berharap agar pemerintah mampu mengoptimalkan pendidikan disabilitas, khu­susnya tunanetra. “Melalui alamat yang sudah tertera, surat anak-anak akan kami kirimkan ke kediaman presi­den,” ucap Wawan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan