Jokowi Resmikan KJA Offshore

PANGANDARAN – Presiden Joko Widodo meresmikan keramba jaring apung (KJA) offshore di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Kabupaten Pangandaran kemarin (24/4). Nantinya akan diisi benih ikan kakap putih.

Rincian KJA Offshore di Pangandaran memiliki 8 lubang dan setiap lubangnya akan diisi sekitar 120 ribu ekor benih ikan. Menurut presiden yang karib disapa Jokowi itu, adanya KJA tersebut menjadi sebuah lompatan kemajuan bagi nelayan di Pangandaran.

Presiden juga mengklaim, jika KJA yang baru saja diresmikannya itu merupakan terobosan pertama di Indonesia. “Ini kita harapkan menjadi cikal bakal berlipat gandanya nilai tambah dari budi daya perikanan Indonesia,” tegas Presiden Joko Widodo saat meresmikan KJA Offshore di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Cikidang Desa Babakan Kabupaten Pangandaran Jawa Barat kemarin (24/4).

Presiden juga mengingatkan bahwa 2/3 negara Indonesia adalah air, 70 persen negara Indonesia adalah air, ini yang harus diingat. ”Dan di sini, tadi Ibu Menteri KKP juga sudah menyampaikan bahwa KUD-KUD yang ada di sini nanti dilibatkan dalam keramba jaring apung offshore. Saya tadi diberitahu bahwa keramba jaring apung ini melibatkan KUD nelayan sebanyak 50 orang yang memasok pakan sebagai pakan tambahan,” tutur Kepala Negara.

Total jumlah orang yang terlibat langsung dalam keramba jaring apung offshore ini, tambah Presiden, antara 215 sampai 250 orang. ”Yang tidak langsung, yang terlibat kurang lebih 220 orang. Ini baru satu yang dibangun di sini, nanti akan dikembangkan 2 lagi. Yang 2 juga sudah dikerjakan di Sabang dan di Karimun Jawa,” tambah Presiden.

Kepala Negara juga mengajak untuk melihat hasil dari keramba jaring apung offshore yang penebaran benih per tahun bisa lebih banyak, yaitu sekitar 1,2 juta. Hasilnya, lanjut Presiden, produksinya bisa lebih tinggi, yaitu kurang lebih 816 ton per tahun per unit dengan delapan lubang.

“Ini gambarnya seperti itu. Coba bandingkan dengan keramba jaring apung yang biasa yang produksinya hanya 5,4 ton per tahun per unit, ini 816 ton. Lipat berapa coba? Inilah hal-hal yang harus dipelajari oleh nelayan sehingga ada peningkatan kesejahteraan di situ,” tambah Presiden.

Tinggalkan Balasan