Jembatan Desa Caringin Nyaris Roboh

SUKABUMI-Jembatan Desa Car­ingin sepanjang 97 meter yang men­gubungkan Kecamatan Gegerbitung dengan Kecamatan Cirenghas, Ka­bupaten Sukabumi terancam roboh akibat terdampak gempa yang terjadi Selasa 10 Juli dan Jumat 13 Juli lalu. Pondasi amblas lantaran terjadinya pergerakan tanah didasar sungai Cimandiri. Tiang penyangga jem­batan retak dan bergeser dari posis­inya. Meski kerusakan cukup parah, namun masih dilalui pejalan kaki.

Kepala Desa Caringin, Nanang Suarna mengatakan, perekonomian masyarakat terdampak akibat ru­saknya jembatan. Pasalnya, jembat­an tersebut satu-satunya akses Desa Caringin menuju Kota Sukabumi. Jika sebelumnya bisa dilalui sepeda motor, sekarang terpaksa mencari jalan lain yang jaak tempuhnya lebih jauh. “ Jelas, perekonomian masyarakat terganggu, arus trans­portasi menjadi terhambat,” ujarnya Jumat (20/7).

Dia berharap, pemerintah mem­bantu perbaikan jembatan tersebut. Jika tidak, dikhawatirkan akan am­bruk dan akses masyarakat dari dan ke Desa Caringin terputus. Sebab, jembatan tersebut merupakan hasil swadaya masyarakat. “ Masyarakat bergotong-royong membangun jembatan itu. Sekarang rusak, ma­kanya perlu bantuan pemerintah. Diperkirakan biaya untuk perbaikan mencapai ratusan juta rupiah,” kata kades.

Jembatan tersebut juga menjadi akses satu-satunya bagi anak se­kolah. Banyak pelajar yang berja­lan kaki menuju sekolahnya yang memanfaatkan jembatan tersebut. Meski hampir roboh, anak sekolah terpaksa melintasi jembatan terse­but lantaran tidak ada pilihan lain. “ Kalau sampai ambruk, kasian anak-anak harus keliling sejauh lima kilometer menuju sekolah,” jelasnya.

Keluhan disampiakan warga setempat, Eius. Dirinya terpaksa melintasi jembatan tersebut untuk belanja keperluan rumah tangga. Meski diliputi rasa khawatir, dia memberanikan diri untuk meniti di atas jembatan tersebut. “ Kasihan yang melintas disini termasuk anak sekolah, kalau lewati jembatan se­lalu goyang, takut roboh, “ katanya.

Agar yang melintaa berhati-hati, warga setempat memasang pembatas dengan menggunakan bambu. (*)

Tinggalkan Balasan