Jelang STEM Disdik Gelar Rakor

BANDUNG – Rapat Koordinasi terkait persiapan bimbingan teknis Integrasi Science, Technology Engineering and Mathematics (STEM) dalam implementasi K-13 bagi seluruh SMP di Kota Bandung berlangsung di SMPN 5, Jalan Sumatera No. 40 Bandung. Belum lama ini.

Acara dibuka oleh Kepala Bidang PPSMP Hadiana Soeriaatmadja. Dalam arahannya Hadiana menyebutkan, bahwa Kota Bandung adalah kota unggulan termasuk dalam bidang pendidikan.

Berbagai inovasi pendidikan telah diinisiasi oleh Dinas Pendidikan, termasuk oleh para pengawas dan para kepala sekolah. STEM salah satunya, merupakan unggulan dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar, dan digagas oleh bidang PPSMP sebagai salah satu kebijakan Dinas Pendidikan Kota Bandung yang harus sukses di seluruh SMP Kota Bandung.

“Oleh karena itu peran dan fungsi pengawas serta para kepala sekolah sangat sentral dalam menyukseskan program ini” ucap Hadiana

Sementara Bambang Ariyanto Kepala Seksi Kurikulum SMP memaparkan grand design implementasi STEM bagi seluruh SMP di Kota Bandung.

Dia menjelaskan bahwa grand design STEM akan melibatkan berbagai komponen dan instansi.

“Adapun komponen yang akan terlibat dalam kegiatan di 25 induk klaster tersebut adalah seluruh pengawas, kepsek, wakasek kurikulum dan para guru mata pelajaran IPA, Matematika, B. Indonesia, B. Inggris, dan Bimbingan Tekhnologi Informasi dan Komunikasi (BTIK) untuk tahap pertama” Ujar Bambang

Dia menjelaskan instansi yang terlibat diantaranya, Disdik Kota Bandung, Qitep Science, Qitep Math Yogyakarta, Seameo Sekretariat Bangkok, dan Kemdikbud melalui Balitbang.

Kemudian Bambang juga menyebutkan bahwa kecakapan abad 21 dalam kurikulum 2013 harus mencakup: 1) Kualitas karakter: bagaimana menghadapi lingkungan yang terus berubah (iman dan taqwa, cinta tanah air, rasa ingin tahu, inisiatif, gigih, kemampuan beradaptasi, kepemimpinan, kesadaran sosial), 2) Kompetensi: bagaimana menghadapi tantangan yang komplek (berfikir kritis/memecahkan masalah, kreativitas, komunikasi, kolaborasi), 3) Literasi dasar.

“Bagaimana menerapkan keterampilan inti untuk kegiatan sehari-hari (literasi bahasa dan sastra, literasi berhitung, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, literasi budaya dan kewarganegaaan” pungkasnya. (mg3/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan