Jangan Buat Ketegangan Siswa USBN

CIMAHI – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi meminta pengawas Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) tingkat Sekolah Dasar (SD) agar dalam melakukan pengawasan tidak terlalu berlebihan.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Dikdik Suratno Nugrahawan mengatakan, para pengawas USBN SD nanti harus bersikap bijaksana dan tidak membuat psikologis para siswa tertekan, sehingga siswa tidak akan fokus ketika mengerjakan soal ujian.

“Jangankan pengawasnya berlebihan, mengahadapi ujiannya saja para siswa sudah tegang. Jadi jangan ditambah dengan hal hal yang membuat siswa tidak nyaman ketika mengerjakan soal ujian,” katanya, saat ditemui di Komplek Perkantoran Pemkot Cimahi, Jalan Demang Hardjakusuma, Jumat (27/4).

Menurut Dikdik, guru pengawas harus bisa memahami ketegangan siswa yang sedang menjalankan ujian. Dalam pengawasan guru harus bertindak normatif dan bijaksana serta jangan sampai membuat anak tidak bisa memunculkan potensinya secara maksimal. Sehingga, sebaiknya guru yang jadi pengawas harus membuat suasana nyaman sebelum pelaksanaan USBN dimulai.

“Silahkanlah diawali dulu dengan senda gurau terlebih dahulu atau guru itu mendekatkan diri dulu kepada anak-anak agar tidak membuat anak tegang,” ujarnya.

Dikdik yakin, kendati para guru melakukan pengawasan secara normatif, namun tidak akan membuat peserta ujian melakukan kecurangan. Sebab, sistem pengawasan akan dijalankan secara ketat. “Ketat tapi jangan sampai menakutkan,” ucapnya.

Sementara untuk pengawasan, Dikdik menyebutkan ada sekitar 950 pengawas yang akan ditugaskan dalam pelaksanaan USBN SD. Mereka akan mengawasi sebanyak 8.017 siswa peserta ujian dari 125 sekolah.

“Pelaksanaan ujian dari tanggal 3 sampai 5 Mei 2018. Untuk pengawas digunakan sistem silang. Artinya pengawas bukan guru sekolah yang diawasi tetapi guru dari sekolah lain,” bebernya.

Ditempat yang sama Kepala Bidang Pembinaan SD Tita Maryam berharap siswa dapat mengerjakan setiap soal yang diujikan dengan baik. Namun karena siswa beragam dalam berpikir, maka hasilnya tetap akan tergantung pada siswa itu sendiri.

“Hasil ini yang nantinya akan jadi standar dalam proses melanjutkan ke tingkat SMP,” katanya.

Namun demikian untuk memberikan kenyamanan siswa dalam mengerjakan soal, pihaknya akan terus mensosialisasikan bagaimana yang harus dilakukan guru pengawas kepada siswa saat pelaksanaan ujian nasional.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan