Jamin Stabilitas Harga Jelang Lebaran

NGAMPRAH – Menjelang Lebaran Pemkab Bandung Barat menjamin harga serta ketersedian sembako akan stabil dan bila ada kenaikkan tidak terlalu signifikan. Pemerintah akan terus mengawasi ketersediaan barang serta harga agar tidak ada pihak-pihak yang dengan sengaja menaikkan harga sembako. Hal itu ditegaskan Plt Bupati Bandung Barat Yayat T. Soemitra di Ngamprah, kemarin.

Menurut Yayat, keyakinan bisa menjamin harga stabil baik selama Ramadan dan menghadapi Lebaran lantaran memiliki pengalaman setiap tahunnya. Sehingga, bisa diantisipasi segala kemungkinan mulai dari kenaikkan harga dan stok barang.

”Kita punya pengalaman setiap tahun menghadapi ramadan dan lebaran agar harga bisa dikendalikan tidak naik. Termasuk tahun ini kita juga menjamin harga bisa stabil,” katanya.

Dia juga sudah memerintahkan jajaran dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan agar terjun langsung ke lapangan memantau harga-harga di setiap pasar tradisional.

”Petugas harus memantau ke setiap pasar tradisional agar harga tetap stabil. Karena jika tidak ada pemantauan, khawatirnya ada pihak-pihak yang memainkan harga dan itu bakal memberatkan masyarakat,” terangnya.

Sementara itu, pada 6-7 Juni 2018 Dinas Perindustrian dan Perdagangan akan menggelar kegiatan Operasi Pasar Murah (OPM) Ramadan yang bisa ditebus dengan setengah harga jika dibandingkan dengan harga umumnya. OPM ini digelar bekerja sama dengan Bulog Divre Bandung dan menyediakan sebanyak 11.000 paket yang digelar di 6 kecamatan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) KBB Maman Sulaiman menuturkan, OPM digelar untuk memberikan keringanan bagi masyarakat dalam memenuhi sembako dengan harga murah. Kegiatan OPM akan di pusatkan di enam kecamatan itu adalah Gununghalu, Sindangkerta, Cililin, Cihampelas, Batujajar, dan Cisarua.

Awalnya, pihaknya mengajukan paket sembako untuk OPM ini sebanyak 20.000 namun yang disetujui 11.000 paket.

”Paket sembako yang jual pada OPM terdiri dari beras 5 kilogram, minyak 3 liter, gula putih 3 kilogram, dan daging ayam 1 kilogram,” katanya.

Beras yang dijual adalah jenis beras premium yang harga dasarnya Rp12.500. Karena ada subsidi dari APBD Provinsi Jabar Rp6.500, sehingga harganya cukup Rp6.000/kg. Untuk komoditas lainnya yang dijual ada juga gula putih dari harga awal Rp12.500, mendapat subsidi dari pemprov Rp7.000, sehingga harganya hanya Rp5.500.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan