Iwung Kalbu untuk Berikan Edukasi

SOREANG – Sebagai bentuk melestarikan Seni dan Budaya yang merupakan identitas bangsa Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung mengadakan pagelaran Iwung Kalbu.

Pagelaran ini bertujuan mengedukasi, tuntunan moral dan pengetahuan budaya sunda disampaikan kepada ratusan pelajar dalam acara Pagelaran Seni dan Budaya Sabilulungan di Gedung Budaya Sabilulungan (GBS).

Kepala Disparbud Agus Firman Zaini mengatakan, ditengah pesatnya perkembangan informasi generasi muda kurang berminat mengenali budayana sendiri. bekerjasama dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung, pihaknya menggagas acara seni dan budaya.

“Pagelaran ini bukan sekedar tontonan melainkan menjadi tuntunan, sebagai media informasi, pengetahuan dan ilmu tentang budaya yang kita miliki,” kata Agus saat di wawancara, keamrin. (30/9).

Selain itu, pagelaran melibatkan para pemain yang membawakan langsung tentang sharing perjalanan seni budaya kabupaten Bandung kepada apresiator, yakni para pelajar.

Dirinya berharap, agar para generasi muda tersebut paham tentang tutungkusan (kekayaan, harta, benda, nilai dan kearifan) dari kreativitas seni dan budaya yang dimiliki.

Dirinya menyebutkan, filosofi Iwung Kalbu, berasal dari dua kata yang padat makna, Iwung atau rebung dari pohon bambu disimbolkan dari sirung yang digambarkan generasi penerus kita yang harus berkembang sehat, luhur cita cita dan budi pekertinya.

Sedangkan Kalbu tambahnya, adalah hati rasa karsa yang artinya diharapkan bahwa generasi muda akan terarah dan terbentuk kalbunya/hatinya untuk menjadi manusia penerus yang punya hati dan kepedulian tinggi pada seni budaya kita.

Sementara, menurut Sutradara Ega Robot Ethnic Percusion, pagelaran Iwung Kalbu mendominasikan budaya sunda dengan pertunjukan modern. Menurutnya, era milenial bisa disinergikan dengan kebudayaan dan seni, sehingga menjadi pertunjukan yang segar, kreatif dan menarik untuk ditonton.

“Kita paham Era milenial diera ini, kemjuan zaman bukan untuk diajak perang tapi untuk kita sinergikan. Bagaimana era milenial bisa menjadi teman dekat yang bisa dikolaborasikan dengan seni budaya, agar keberadaannya bisa semakin lekat digeneraai penerus bangsa kita,” ungkapnya.

Dia mnyebutkan, pagelaran Iwung Kalbu didukung para pelaku-pelaku seni seperti Ega Robot Ethnic percussion, Sandrina IMB, Mr Jun dan ceu Popon, Sanggar seni ER Pamayang, Sisingaan robot grup, Team akrobat adem ayem dan Jojo multi media dan artistik. (Yul)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan