Isu Hoax Mulai Serang Pilgub Jabar, Sportivitas Demokrasi Terancam

jabarekspres.com – Tim Gabungan Pemenangan Pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi menyayangkan atas beredarnya isu hoax yang menerpa pasangan tersebut. Hal ini terbukti dari beredarnya isu hoax dukungan dari Paguyuban Paranormal Jawa Barat untuk pasangan 2DM.
 
Wakil Sekretaris Tim Gabungan Asep Suparman mengatakan beredarnya kabar hoax tersebut dapat merusak sportivitas demokrasi di Pilgub Jawa Barat. Secara organisatoris, dirinya memastikan bahwa paguyuban tersebut tidak pernah ada.
 
“Saya malah baru dengar ada paguyuban itu?. Saya khawatir kemunculan organisasi dadakan tersebut merupakan pesanan dari pihak lain. Karena itu, saya meminta agar masyarakat tidak mudah terhasut atas beredarnya isu hoax tersebut,” katanya, Senin (23/4/2018) saat dihubungi.
 
Atas hal tersebut, pihaknya meminta kepada seluruh pasangan calon agar menjaga iklim kondusivitas demokrasi di Pilgub Jawa Barat. Pendidikan politik menurut dia, jauh lebih penting dibandingkan sekedar melemparkan isu yang meresahkan publik.
 
“Lebih baik kita menjaga kondusivitas. Saya yakin seluruh pasangan calon beserta tim menjunjung tinggi sportivitas. Saya juga yakin semuanya tidak menghalalkan segala cara,” ujar santri yang aktif terlibat dalam pengajian rutin di Jawa Barat tersebut.
 
Hal yang sama diungkapkan oleh Koordinator Umum Lembaga Pecinta Pilkada Damai, Rully Alfiady. Menurut dia, fenomena penyebaran isu hoax merupakan pelajaran buruk bagi demokrasi. Karena itu, dirinya berharap agar segala bentuk penyebaran itu dihentikan.
 
“Hal-hal seperti hoax dan semacamnya harus segera dihentikan.  Saya kira ini preseden buruk bagi demokrasi dan masyarakat. Seluruh pemilih harus kita pandu agar memiliki informasi yang dapat dipertanggungjawabkan,” katanya.
 
Lebih jauh, Rully menambahkan penyebaran isu hoax merupakan cara-cara fitnah yang tidak termaafkan secara moral. Dia berharap agar seluruh stakeholder pemilu terutama Pilgub Jabar tidak menggunakan cara-cara yang tidak bermoral dalam praktik demokrasi.
 
“Fitnah kan lebih kejam dari pembunuhan. Maka, dalam kesempatan ini kami berharap agar seluruh pasangan calon berpijak pada nilai-nilai moral yang berlaku di tengah masyarakat,” ujarnya.
 
Bukan hanya memecah belah tatanan sosial, isu hoax dapat membumihanguskan sebuah bangsa.  Seperti yang terjadi di Irak misalnya, tentang tuduhan keberadaan senjata pemusnah massal di Negara tersebut.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan