Iriawan: Bagaimana Pimpinan Saja

ASISTEN Operasi (Asops) Kapolri Irjen Pol Mochamad Iriawan kini sedang menjadi buah bibir. Namanya ramai dibicarakan setelah diusulkan oleh Mendagri Tjahjo Kumolo menjadi Plt Gubernur Jawa Barat.

Pada kesempatan kunjungan ke Cirebon guna meninjau kesiapan jajaran Polri mengamankan pilkada, kemarin (30/1), Iriawan pun menjadi buruan wartawan.

Tentu soal kesiapan dia jika akhirnya benar-benar men­duduki posisi Pj Gubernur Jawa Barat.

Iriawan pun menegaskan belum memiliki persiapan untuk menjadi Pj Gubernur Jawa Barat menggantikan Ahmad Heryawan. ”Tidak ada persia­pan apa-apa. Polri sifatnya hanya diminta bantuan oleh Kemendagri. Sudah ya, kita bicara soal pengamanan Pil­kada 2018,” tandas Iriawan di Mapolres Cirebon Kota.

Soal kepastian, dia menga­takan masih menunggu surat resmi penunjukkan dari Ke­mendagri. Pria yang dikenal dengan panggilan Iwan Bule ini juga menegaskan bahwa dia hanya mengikuti perintah pimpinan, dalam hal ini Ka­polri Jenderal Tito Karnavian.

”Sebenarnya bukan kapasi­tas saya menjawab hal terse­but (Pj Gubernur, Red). Saya akan menjalankan perintah langsung dari pimpinan. Jadi bagaimana perintah pimpinan saja. Polri sifatnya hanya di­minta. Saya juga tidak bisa memastikan soal itu, apalagi menjawab gambling perta­nyaan dari teman-teman me­dia,” kilahnya.

Dia juga menegaskan belum melakukan komunikasi dengan kapolri soal usulan mendag­ri itu. ”Sekali lagi. Ini kan be­lum ada kepastiannya. Jadi saya juga belum ada komu­nikasi dengan pimpinan. Su­dah ya, karena saya tidak bisa menjawab lebih jauh,” pung­kas Iriawan.

Sementara itu, Polri mem­bantah pernyataan anggotanya sekaligus bakal calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Barat Irjen Anton Charliyan yang menyebut Kapolri meng­instruksikan Anton untuk me­menangkan Pilkada. Polri memastikan, tidak akan terlibat dalam politik alias netral.

Kadivhumas Polri Irjen Se­tyo Wasisto menuturkan, pernyataan dari salah satu bacalon wakil gubernur Irjen Anton Charliyan tersebut tidak benar. Kapolri Jenderal Tito Karnavian sama sekali tidak pernah memerintahkan pada calon kepala daerah untuk memenangkan pilkada. ”Ka­polri memang merestui, tapi Polri netral,” terangnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan