Ikan Cupang Miliki Potensi Bisnis

CIMAHI– Budidaya ikan jenis Cupang diyakini mampu meningkatkan perekonomian. Sebab, untuk memeliharanya ikan cupang ternyata tidak rumit dan memerlukan tempat luas.

Menurut Kepala Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Bandung, Dedy Arief Hendriyanto, ikan cupang merupakan salah satu kekayaan alam yang dimiliki indonesia. Bahkan, saat ini jenis ikan cupang di Indonesia terus berkembang.

”Ada cupang alami ada yang sudah dikawin silangkan sehingga hasilnya bervariasi dan disitulah letak keunikan dari ikan cupang,” kata Dedy, saat ditemui di Kantor BKIPM, kemarin. (16/11) Menurutnya, budidaya ikan cupang bisa dijadikan suatu peluang usaha baru karena pemeliharaannya tidak memerlukan lahan uas.

”Cukup dengan toples atau di dalam aquarium saja. Jadi sebenarnya ini potensi bisnis yang sangat menguntungkan. Untuk modalnya saja tidak terlalu mahal,” terangnya.

Di Cimahi untuk memasarkan ikan cupang bisa secara online. Apalagi ditopang dengan tren perubahan jenis cupang terbilang cepat, maka pemasarannya tak terlalu sulit.

Sejauh ini, pangsa pasar cupang hampir ada di seluruh dunia. Oleh karena itu, sebagai negara yang memiliki keanekaragaman hayati ikan terbaik ke dua setelah Brazil, maka masyarakat harus bisa memanfaatkan peluang tersebut.

”Sampai sekarang yang jadi saingan untuk cupang lokal itu adalah cupang dari Thailand dan Malaysia,” ungkapnya.

Agar tak kalah saing dari dua negara tetangga tersebut, strategi pamasaran ikan cupang harus mulai merambah ke ranah online. Sehingga ketika lahir jenis ikan cupang baru bisa langsung dipasarkan dan dipromosikan.

Akan tetapi, sebagai konsekuensi perdagangan internasional ikan yang akan diekspor harus terjamin kesehatannya. Di Cimahi khususnya sudah ada cara budidaya ikan oleh BKIPM mulai dari penyiapan induk, menjaga kualitas air, pengemasan, hingga pengiriman.

”Jadi untuk proses ekspor ini harus betul betul baik. Bungkusnya tidak boleh dengan plastik bekas, juga kemasannya yang apik. Sehingga dapat mencegah penularan penyakit pada ikan,” jelasnya. Untuk mencegah hal tersebut, upaya yang utama adalah sumber air yang bagus dengan pH-nya mencapai 6-7. Kemudian penanganan ikan juga harus menggunakan konsep biosecurity.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan