Hidup Sehat untuk Hindari Diabetes

SOREANG – Untuk menurunkan angka penderita Diabetes Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung mencanangkan
setiap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), agar bisa berkoordinasi dengan Puskesmas untuk melakukan tindakan peventif.

Bupati Bandung Dadang M. Naser mengatakan, pihaknya akan terus mendorong agar RSUD-RSUD yang ada di Kabupaten Bandung memberikan edukasi melalui Puskesmas-Puskesmas yang tersebar di setiap kecamatan dan desa.

Menurutnya, penyakit diabetes banyak disebabkan faktor keturunan, pola hidup dan makanan tidak sehat bisa memicu penyakit ini. Sehingga, untuk masyarakat perlu pengetahuan lebih untuk menghindari penyakit ini.

’’Jadi, saya dorong Persadia untuk bisa bekerja sama dengan Puskesmas, memberikan edukasi, promosi kesehatan, sosialisasi, pelayanan pemeriksaan dan langkah preventif lainnya,” kata Dadang usai peringatan hari Diabetes Nasional (HDN) kemarin. (15/9).

Selain itu, pengendalian diabetes dapat dilakukan secara terintegrasi dan menyeluruh dengan melibatkan lintas program, lintas sektor, profesi, institusi, LSM, masyarakat dan swasta.
Sehinggam untuk memulainya harus terbangun komitmen terlebih dahulu.

Dia menilai, salah satu langkah nyata untuk mengantisdipasi penyakit ini adalah masyarakat harus memperhatikan pola hidup sehat dengan mengatur pola makan dengan gizi dan protein yang cukup.

“Harapan kita masyarakat bisa memahami bahaya diabetes dan cara menjaganya,” sebutnya, sembari mengatakan kegiatan tersebut merupakan dukungan RSUD Soreang mewujudkan visi dan misi Pemkab Bandung.

Sementara itu, Direktur RSUD Soreang Iping Suripto mengatakan, sinergitas dengan Puskesmas sudah dilakukan. Sebab, masyarakat lebih dekat dengan Puskesmas dan upaya promotive dan preventif lebih banyak dilakukan di wilayah.

“Kita sudah lakukan kerjasama itu, kalau langkah pencegahan, promosi kesehatan dan kegiatan lainnya lebih banyak di puskesmas, karena masyarakat juga lebih banyak datang ke Puskesmas. Sedangkan ke RSUD, mereka datang untuk mengobati penyakit yang sudah berat yang membutuhkan penanganan medis intensif,” imbuhnya.

Dia menyebutkan, jumlah penderita diabetes pada n 2017 mencapai 7.688 pasien, dan pada tahun 2018 hingga bulan Agustus sebanyak 5.158 pasien. Dengan angka tersebut lanjutnya, sudah ada peningkatan 0,6%. Namun pihaknya terus berupaya melakukan langkah pencegahan hingga penanganan.

“Dengan angka ini, seharusnya bisa memberikan pesan dan peringatan kepada masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat. Karena apa yang enak kita makan, belum tentu sehat untuk tubuh kita, jadi ayo segera lakukan pola hidup yang sehat!,” ucapnya. (yul/yan)

Tinggalkan Balasan