Guru Segera Diambil Alih Pusat

CIANJUR – Pengurus Dae­rah Persatuan Guru Republik Indonesia (PD PGRI) Kabu­paten Cianjur, mengapresiasi langkah pemerintah terkait wacana penarikan kepengu­rusan para tenaga pendidik jadi kewenangan pemerintah pusat. PGRI menaruh hara­pan besar seandainya guru diurus pemerintah pusat, maka secara kompetensi dan kesejahteraan bisa lebih men­ingkat.

Setelah diberlakukannya otonomi daerah, tenaga pen­didik akhirnya menjadi ke­wenangan pemerintah kabu­paten/kota maupun provinsi, namun hal ini sangat be­rakibat buruk bagi dunia pen­didikan secara keseluruhan. Kemampuan keuangan dae­rah yang minim berakibat penyebaran guru menjadi tidak merata.

Mengantisifasi hal tersebut, pemerintah akan kembali menarik kepengurusan guru oleh pemerintah pusat. Wa­cana adanya penarikan guru menjadi kewenangan pemer­intah pusat, tidak akan begitu saja dilakukan. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menera­pkan standar khusus yang bisa diterapkan secara nasional.

“Kalau untuk peningkatan kesejahteraan, kompetensi, dan kemaslahatan, tentu kami setuju jika pengurusan guru ditarik ke pemerintah pusat. Tapi kami belum mendapat­kan informasi adanya wacana itu,” terang Ketua PD PGRI Kabupaten Cianjur, Jumati ke­pada wartawan, belum lama

Dukungan keinginan adanya penarikan kewenangan pen­gurusan guru oleh pemer­intah pusat, lanjut Jumati, tak terlepas agar para tenaga pendidik di Kabupaten Cian­jur lebih berkompeten dan sejahtera. Ia mencontohkan seperti guru SMA dan SMK yang kini kewenangannya berada di Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

“Guru honorer sekolah neg­eri saja mendapatkan Rp85 ribu per jam. Kalau di daerah kita belum bisa,” ujarnya.

Menurutnya, jumlah guru yang tergabung di PGRI Kabu­paten Cianjur sebanyak lebih kurang 22 ribu orang. Mereka merupakan guru PNS dan non-PNS. “Pada prinsipnya kami mah legowo, yang pent­ing bisa meningkatkan kom­petensi dan kesejahteraan. Kami selalu siap,” tuturnya.

Dia menambahkan, sean­dainya wacana itu terealisasi, maka para guru, khususnya di Kabupaten Cianjur akan lebih berkompeten dan se­jahtera. Apalagi peningkatan kompetensi itu kebanyakan ranahnya berada di tingkat pusat. “Seperti workshop, kurikulum 2013, dan seba­gainya. Secara organisasi kami tegaskan sekali lagi siap dan mendukung wacana pengam­bilalihan guru oleh pusat,” pungkasnya.(bay/yhi)

Tinggalkan Balasan