Gomez Bersyukur Ada Piala Presiden

BANDUNG – Pelatih kepala Persib Bandung, Mario Gomez mengaku bersyukur dengan pagelaran Piala Presiden 2018. Meski hanya mampu finis di babak penyisihan, dia mendapatkan pelajaran akan peta kekuatan tim-tim di Indonesia, terutama para kompetitor di Go-Jek Traveloka Liga 1 2018.

‎Pelatih berusia 60 tahun ini mengaku tetap menyaksikan pertandingan-pertandingan yang berlangsung selama gelaran turnamen tersebut hingga partai final. ”Ya saya tahu kekuatan tim-tim lain, tapi Piala presiden ini berbeda dengan kompetisi liga nanti. Saya menghormati sepenuhnya turnamen ini dan saya pikir semua klub juga melakukan hal yang sama,” kata Gomez dilansir dari laman klub.

Meski begitu, ia tetap mengamini bahwa banyak tim belum menunjukkan kemampuan terbaiknya. ”Di liga nanti, tim akan menggunakan seluruh kekuatan pemainnya. Sedangkan di Piala Presiden, beberapa tim menganggapnya sebagai latihan biasa untuk melihat kemampuan pemain,”‎ tutupnya.

Senada dikatakan asisten pelatih Persib, Fernando Soler. Dirinya mengaku senang dengan perkembangan para pemain muda Diklat Persib yang tengah mengikuti latihan bersama. Menurut asisten berdarah Argentina itu, seluruh pemain muda mampu memberikan performa yang baik selama berlatih di bawah asuhan pelatih Mario Gomez.

Selain penjaga gawang, Aqil Saviq dan Indra Mustaffa, empat pemain Diklat Persib lainnya yakni, M. Wildan Ramdhani, Ariya Nugraha, Rizky Hidayat dan Mario Jardel juga ikut bergabung.  “Dari awal mereka memang di sini untuk berlatih. Tapi, kita lihat motivasi mereka sangat tinggi dan bisa mengimbangi permainan senior-seniornya,” ungkap Soler.

Terlebih, Soler menyebut, saat Persib berujitanding dengan Persijap di Jepara beberapa waktu lalu, performa pemain-pemain Diklat Persib tersebut mampu menarik hati sang pelatih kepala. ”Contohnya, lawan Jepara kita kasih kesempatan Wildan, Ariya dan Kinyun —sapaan akrab Rizky Hidayat—, dan akhirnya mereka bikin coach senang,” katanya.

Oleh karenanya, Soler berharap jika para pemain ngora, khususnya binaan Diklat PERSIB, dapat terus meningkatkan kemampuan yang dimilikinya.

”Jangan cepat puas dan cepat menyerah. Kuncinya ada di semangat mereka masing-masing. Kita tidak pernah tahu, kesempatan bisa datang kapanpun untuk mereka,” pungkas ayah tiga orang putra tersebut. (ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan