Golkar Pecah, Ngabalin: Pasti Bohong

JAKARTA – Politisi Partai Golkar Ali Mochtar Ngabalin menganggap salah bila ada anggapan Golkar pecah. Ba­hkan dirinya menilai pernya­taan itu sangat menyesatkan.

”Pernyataan itu tidak benar dan pasti bohong,” ujar Nga­balin, kemarin (26/8).

Menurutnya partai ber­lambang beringin tersebut terlah berkomitmen. Sehing­ga apapun yang terjadi tentang pemerintahan, Golkar akan mendukungnya. ”Golkar su­dah punya komitmen apapun kondisi yang terjadi tentang pemerintahan,” ucapnya

Menurutnya, Golkar telah menyerahkan seluruhnya. Termasuk semua gerakan untuk mendukung Jokowi-Maruf Amin. ”Seluruh gerakan Golkar untuk mendukung Jokowi-Maruf Amin,” pung­kasnya.

Terpisah, Ketua DPP Partai Golkar, Sirajuddin Abdul Wahab menyebutkan Partai Golkar dipastikan tidak akan menggelar Musyawarah Na­sional Luar Biasa (Munaslub) untuk mengganti Ketua Umum ataupun mengubah arah dukungan di Pilpres tahun 2019.

Dia menegaskan pengurus partai berlambang pohon beringin itu tetaplah solid mendukung keputusan Mu­naslub lalu dalam memenang­kan Joko Widodo kembali menjadi presiden untuk dua periode. ”Saya kira sampai hari ini Golkar solid,” tegas Sirajuddin.

Kabar mengenai Golkar pe­cah diungkapkan oleh Ang­gota Dewan Pembina Partai Golkar, Fadel Muhammad. Dia menyatakan tak sedikit kader Partai Golkar yang ke­cewa karena Jokowi tak me­milih internal partainya se­bagai cawapres. Tak tanggung-tanggung, Fadel bahkan menegaskan kalau Golkar sudah pecah karena pengurus DPP sudah tidak solid lagi. Sirajuddin menegaskan, se­kalipun ada wacana Golkar pecah, namun tidak akan mengubah putusan Munaslub sebelumnya.

”Saya kira kalaupun ada wacana itu (Golkar pecah) segala macam tak akan men­gubah keputusan Munaslub,” tekan Sirajuddin.

Dijelaskan Sirajuddin, untuk mengubah keputusan tentang dukungan terhadap Jokowi haruslah dengan Munaslub pula. Ditanya soal kemun­gkinan dalam waktu dekat ini Golkar akan menggelar Mu­naslub, dia membantah.

”Kita lebih fokus memenang­kan Pileg ditambah ekstra tenaga memenangkan Pak Jokowi dua periode,” jelasnya.

Menanggapi pernyataan Fadel, pengamat politik sekaligus Direktur Ekseku­tif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Sy­arwi Chaniago menjelaskan Fadel bukan orang baru di Golkar.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan