Endang Akui Jadi Dukun Pesanan untuk Kampanye Hitam Pasangan Deddy-Dedi

BANDUNG – Endang (75) mengaku berpura-pura menjadi dukun untuk kampanye hitam pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi. Warga Pantai Jayanti, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur itu disuruh beberapa warga Kota Bandung.

Pengakuan mengejutkan ini disampaikan oleh kakek tersebut di kediamannya, Minggu (17/6) sore.

Endang menuturkan, awal mula dia bertemu dengan sejumlah pendukung salah satu pasangan calon di Pilgub Jabar. Pertemuan itu berlangsung di sebuah penginapan, tak jauh dari rumahnya. Dikatakan dia, paslon yang dimaksud merupakan kompetitor pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi.

“Ketemu sama mereka itu di penginapan milik tetangga. Gak jauh dari sini. Mereka bilangnya mau ziarah dan minta saya antar. Ya sudah, saya antarkan,” jelasnya, sambil terus menunjukan gesture salam satu jari.

Rombongan tersebut akhirnya sampai di sebuah gua di Pantai Jayanti. Sesuai dengan gambaran yang tersebar dalam video, pantai itu termasuk ke dalam wilayah Pantai Selatan Jawa Barat.

Sudah Siapkan Alat Ritual

Di mulut gua, pendukung paslon itu meminta Endang untuk menjadi dukun dadakan. Ternyata, mereka sudah menyiapkan bunga rampai, kemenyan dan kepala kambing untuk melakukan ritual. Iket hitam dan pakaian pangsi pun disiapkan oleh mereka.

Perangkat ritual tersebut juga terlihat jelas dalam video yang sengaja disebarkan usai melakukan ritual.

Endang mengaku sempat menolak permintaan tersebut. Akan tetapi, imbalan uang sebesar Rp200 ribu membuat dia tidak mampu menahan diri.

“Saya tadinya gak mau. Tetapi, ada uang Rp200 ribu yang saya terima. Akhirnya, saya lakukan saja. Terus terang Pak, saya tidak membawa apa-apa ke lokasi itu. Semua sudah siap begitu saja,” ujarnya polos.

Tim pemenangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi memandang kejadian tersebut sebagai masalah serius. Secara resmi, tim telah melaporkan kampanye hitam ini kepada Bawaslu Jawa Barat.

“Jelas ini tujuannya untuk down grade kandidat kami. Kita semua orang beragama, hanya memohon kepada Allah swt. Jadi ini jelas kampanye hitam,” kata MQ Iswara, selaku Sekretaris Tim Pemenangan. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan