Dukungan Mengalir dari Ulama, Hasanah Gaet Suara dari Pesantren

Bandung – Pasangan calon nomor urut 3 TB. Hasanuddin dengan Anton Charliyan tidak menapikan pertemuan dengan banyak tokoh Islam. Hal itu bagian dari upaya menggaet basis suara ulama dan pesantren.

”Itu (pertemuan dengan banyak tokoh agama Islam) menjadi bagian (strategi), dan tentunya silaturahmi,” tutur calon Gubernur Jawa Barat TB. Hasanuddin, usai menghadiri acara silaturahmi Persis se-Jawa Barat, di Kantor Pimpinan Wilayah Persis Jawa Barat, Kota Bandung, kemarin (21/2).

Hal itu bukan tanpa alasan. Apabila dirinya terpilih menjadi Gubernur Jawa Barat dengan dukungan basis suara pesantren dan ulama se-Jawa Barat pihaknya berjanji akan fokus terhadap pembangunan pesantren terutama di wilayah pedesaan. Caranya dengan meningkatkan infrastrukturnya maupun kesejahteraan.

”Karena ini, menyangkut juga dengan kualitas pendidikan (pesantren) salah satunya. Makanya, nanti kalau menang akan saya anggarkan,” jelasnya.

Dia juga berjanji dengan dukungan basis suara pesantren dan ulama di Jawa Barat akan menghidupkan kembali pesantren-pesantren yang saat ini dalam kondisi memprihatinkan (nyaris mati). Nantinya, pihaknya akan menganggarkan untuk pesantren. Sebab, jika melihat dari postur APBD Jabar yang selalu menyisakan Silpa hingga Rp 2 triliun ini, maka sangat memungkinkan diaplikasikan.

”Alangkah baiknya (sisa anggaran SILPA Rp 2 triliun) dialokasikan untuk pemberdayaan pesantren agar lebih sejahtera,” terangnya.

Di tempat yang berbeda, Ketua Fraksi PDIP DPRD Jawa Barat, Waras Wasisto menambahkan, kegiatan mendatangi pesantren-pesantren di Jawa Barat tidak hanya bertujuan untuk mendapatkan simpatik para calon pemilih kalangan pesantren dan ulama. Namun, karena PDIP merupakan partai yang nasionalis juga religius tentu sudah seharusnya pasangan calon Hasanah pun melakukan kegiatan silaturahmi.

”Kami ini kan partai nasionalis religius. Jadi memang semua segmentasi pemilih menjadi sasaran kami,” tambahnya.

Selain itu terang dia, dari aspek kedekatan pun dengan basis suara pesantren ataupun ulama dinilai sangat dekat mengingat calon Wakil Gubernur Jawa Barat Anton Charliyan berasal dari keturunan santri.

”Melalui latar belakang itulah, yang memudahkan pasangan calon Hasanah dapat membaur ke basis suara pesantren salah satunya,” terangnya.

Menurut Waras Wasisto, yang juga menjabat sebagai Bendahara di DPD PDIP Jawa Barat, pemilih di Jawa Barat jumlahnya banyak dan terbagi ke beberapa kelompok. Sehingga, upaya keras tentu akan dilakukan para pasangan calon bukan hanya Hasanah saja untuk memaksimalkan perolehan suara.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan