Dorong Pencak Silat Masuk Olimpiade

JAKARTA – Menpora Imam Nahrawi terus mendorong dan membantu pencak silat agar bisa menjadi salah satu cabang olahraga yang di pertandingan di Olimpiade.

“Bagi saya pencak silat adalah warisan olahraga dan budaya Indonesia yang harus terus kita kembangkan. Saya senang melihat pencak silat mendapat sambutan yang luar biasa di negeri Belanda ini,” kata Imam di kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), Den Haag, Belanda, kemarin.

Melihat pesatnya perkembangan pencak silat, pemerintah Indonesia tidak mau kehilangan momentum untuk mempromosikan olahraga pencak silat kepada seluruh dunia.

Saat ini federasi olahraga pencak silat internasional telah memiliki 49 negara anggota yang terdiri dari berbagai negara di seluruh penjuru dunia.

Untuk kawasan Asia sudah ada 18 negara anggota di antaranya Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Kamboja, Jepang, Korea, India, Laos, Myanmar, Pakistan, Filipina, dan Thailand.

Ada pula Vietnam, Kazakstan, Tajikistan, Turkmenistan, Kyrgyztan, Yordania, Kuwait, Oman, Palestina, Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab termasuk Indonesia sendiri.

Beberapa negara di Eropa, Afrika hingga Amerika juga sudah menyertakan diri sebagai anggota.

Di antaranya Austria, Belgia, Bosnia, Denmark, Perancis, Jerman, Yunani, Italia, Belanda, Norwegia, Portugal, Spanyol, Swiss, Turki, Inggris Raya (Eropa). Mesir, Maroko, Afrika Selatan, Suriname (Afrika), Kanada, Chile, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru (Oseania)

“Di pentas Asian Games 2018 lalu, pencak Silat mendapat sambutan dan perhatian yang luar biasa dari negara-negara Asia. Untuk bisa masuk Olimpiade, pemerintah tidak akan pernah berhenti untuk mendorong pencak silat ke pentas dunia,” ujar Imam.

“Kemenpora bersama Kemenlu nanti akan terus bekerja bersama-sama untuk mengembangkan ke negara-negara lainnya, karena persyaratan untuk bisa dipertandingkan pada Olimpiade yakni minimal terdapat 70-75 negara anggota,” kata Imam. (jpnn)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan