Disperindag Jamin Harga Beras Stabil

CIMAHI – Stock beras di kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat dipastikan dalam kondisi aman dalam lima bulan ke depan. Kepastian itu disampaikan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat usai pemantauan ketersediaan beras di Gedung Bulog Kota Cimahi Jalan Leuwi Gajah, kemarin (6/6).

”Alhamdulillah kita sudah melakukan kunjungan pengawasan (Bulog) ke KBB, sekarang di Cimahi. Melihat (stok) gudang, cukup hingga lima bulan ke depan,” ungkap Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga pada Diperindag Jabar, Bismark pada Jabar Ekspres kemarin.

Bismark mengatakan, ada berbagai jenis beras yang distok di gudang Bulog Cimahi. Di antaranya, ada beras lokal dan import yang baru didatangkan dari Thailand dan Vietnam. Untuk beras kualitas primer hanya dari Thailand, sementara dari Vietnam tak jauh dengan beras lokal, yakni kualitas medium atau pecahan 15 persen.

”Untuk membedakan beras import dan lokal itu sangat mudah. Kalau import itu harus ada dan mencantumkan tanggal produksi, juga tanggal expired atau kadaluarsanya. Jadi masyarakat bisa mengetahui, jika masa kadaluarsanya sudah lewat beras itu tidak bisa dijual lagi,” katanya.

Menurut Bismark, adanya import beras lantaran beberapa bulan sebelum Ramadan, beras sangat sulit di lapangan dan stok pun minim. Sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan mengimport beras. ”Kalau masalah bagus tidaknya (penjualan) tergantung permintaan. Kalau mintanya import kita kasih, kalau minta lokal, ya bagus,” ujarnya.

Selain menjamin ketersediaan beras, Disperindag Jabar juga menjamin jika harga beras di pasaran tidak bakalan mengalami kenaikkan. Sebabnya, saat ini di gudang bulog mencapai ribuan ton, baik lokal maupun import. Kondisi itu berbeda dengan beberapa bulan sebelumnya, yang akhirnya pemerintah mengeluarkan kebijakan import beras.

”Insyaalloh tak ada. Kalau import ada masa dinaikkan terus? Abis dong (beras) lokal,” terangnya.

Menurut Bismark, terjadinya kenaikkan harga itu, biasnaya jika stok beras langka atau tidak ada. Namun dengan kondisi ketersediaan beras saat ini, akan terjadinya kenaikkan sangat minim.

Pihaknya pun berjanji akan terus melakukan pengawasan, bahkan hingga lebaran nanti. Selain itu, salah satu fungsi pengawasan dilakukan yakni sebagai langkah mengantisipasi terjadinya penimbunan. ”Tapi kalau ada kenaikkan sedikit wajar. Yang penting petani sejahtera, jangan terlalu murahlah,” pungkasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan