Disdaging Berencana Lakukan Operasi Pasar

SOREANG – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Bandung menduga adanya kenakan harga Kebutuhan Pokok Masyarakat (Kepokmas) diakibatkan faktor cuaca.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Kabupaten Bandung, Popi Hopipah mengakui kenaikan terjadi pada sejumlah kebutuhan di antaranya daging ayam, cabe rawit dan telur.

Dirinya mengakui, kenaikan beras dipicu karena cuaca buruk dan belum adanya panen raya. Sehingga, kondisinya tidak stabil antara permintaan dan suplay..

“Beras itu bukan masalah Kabupaten Bandung saja tapi nasional. (Penyebabnya) belum panen raya dan faktor cuaca. Sementara untuk komoditas lain dipengaruhi cuaca,” jelas Popi ketika ditemui kemarin (17/1)

Kendati begitu, dia mengklaim keberadaan beras saat ini dalaama kondisi cukup. Namun, harga jual ke petani lebih tinggi. Sehingga, ketika memasuki pasar menjadi mahal.

Dirinya menyebutkan, kenaikan terjadi berkisar Rp 1000 hingga Rp 1500 perkg.  Bahkan, harga gabah sudah mengalami kenaikan tinggi antara 10 persen sampai dengan 15 persen.

Selain itu, bahan pokok telur di Kabupaten Bandung masih harus dikirim dari daerah Jawa. Sebab, stok di Kabupaten Bandung sendiri belum memenuhi pasar.

’’Kalau cuaca tidak bagus, banjir menghambat distribusi. Ayam juga jika cuaca ekstrim membuat harga naik,’’ kata dia.

Sedangkan untuk harga cabe bernasib sam. Malah disejumlah pasar Cabe Tanjung dan Rawit mengalami kenaikan sebesar Rp 5000/kg.

Untuk itu, untuk meminimalisir harga Kepokmas ini  pihaknya berencana melakukan operasi pasar. Namun, harus berkoordinasi dengan Bulog. Sebab, dari informasi yang diperoleh harga beras medium di Bulog hanya per Kilonya hanya Rp 8.500 saja.

’’Paling lambat minggu depan kita akan melakukan operasi pasar untuk beras medium bukan premium,’’ pungkas popi (rus/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan