NGAMPRAH – Setelah tidak menunjukan peningkatan kinerja perusahaan Direktur Utama Badan usaha Milik Daerah (BUMD) PT Perdana Multiguna (PMgS) akhirnya resmi dicopot dari jabatannya.
Perombakan Direksi BUMD ini dilakukan setelah melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLS) di Kantor Pemkab Bandung Barat yang dihadiri oleh pemegang saham dalam hal ini Bupati Bandung Barat Abubakar dan pengurus Koperasi Karyawan Wibawa Mukti Kerta Raharja.
Direktur BUMD yang mengelola air bersih dan air mineral dalam kemasan ini mulai kemarin dijabat Denny Ismawan yang sebelumnya menjabat direktur keuangan. Dia menggantikan pejabat sebelumnya Edi Mukhlas.
Melalui RUPS, kini BUMD hanya memiliki satu direktur. Bahkan, hasil dari RUPSLS itu, memutuskan 1 Direktur saja. Padahal sebelumnya jabatan direktur ada tiga orang.
’’Ini kebijakan pemegang saham, kaitannya dengan efisiensi saja,” tegas Direktur PT PMgS Denny Ismawan kemarin (21/2).
Menurut Denny, RUPSLB kemarin dilakukan dengan agenda pembahasan Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2016 ditambah penggantian direktur yang merupakan keputusan biasa pada di setiap perusahaan.
Meskipun enggan mengungkapkan kasus gugatan yang menimpa PT PMgS saat ini untuk bisnis penyediaan air bersih baru menjangkau sekitar 3.000 pelanggan. Angka tersebut dinilai masih jauh dari target sejak berdirinya BUMD milik pemerintah daerah ini. Apalagi kalau pelayanan baru 3.000 pelanggan, idealnya memang BUMD cukup dipimpin satu direktur.
’’Jadi, tidak ada kaitannya dengan politik, sebab pemegang saham bisa mengganti direksi kapan saja,’’cetus Denny.
Denny menambahkan, Laporan Keuangan PT PMgS Tahun 2016 kemarin sudah disahkan. Dari hasil audit lembaga independen, BUMD KBB ini mendapatkan predikat setara Wajar Tanpa Pengecualian.
”Setiap tahun, kami selalu dapat WTP dari lembaga independen, terakhir untuk laporan tahun 2016. Sementara untuk laporan tahun 2017, belum diaudit,” paparnya.
Untuk diketahui, BUMD PT PMgS berdiri sejak 2011 dengan penyertaan modal sebesar total Rp 35 miliar dari Pemkab Bandung Barat. Hingga kini, pelayanan air bersih yang dikelola BUMD baru menjangkau 3 persen pelanggan. Tahun 2018, jajaran direksi akan terus meningkatkan jumlah pelanggan air bersih hingga 5.000 pelanggan. (drx/yan)