Dipaksa Ikuti Try Out, Gunakan Dana Bos

SOREANG – Sejumlah Kepala Sekolah (Kepsek) Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Bandung mengeluhkan mahalnya biaya untuk mengikuti uji coba (Try Out) bagi siswa kelas VI.

Berdasarkan informasi, kegiatan Try Out yang dikerjasamakan dua perusahaan bimbingan belajar ini telah bekerkajasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung.

Sedangkan untuk biaya Try Out di danai oleh Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp 20 ribu per siswa persatu kali Try Out

Salah seorang Kepsek dari Kecamatan Pasirjambu yang enggan disebutkan namanya mengaku, biaya Try Out pertama telah dibayarkan pihak sekolah untuk peserta yang ikut. Namun, dengan nilai tersebut dipandang cukup mengangu anggaran dana Bos yang sudah di plot untuk kebutuhan di Sekolah.

’’Selain Try Out kan kami membiayai operasional lainnya. Yah seperti upah tenaga honorer, kemudian O2SN, OSN, Imtaq, Pramuka dan lainnya,’’jelas dia ketika ditemui Jabar Ekspres kemarin (9/3)

Dirinya memaparkan, untuk jumlah siswa di Kecamatan pPasir Jambu saja sebanya 1.500 siswa. Sehingga, jumlah bila dikalikan dengan biaya yang dikeluarkan untuk Try Out maka jumlahnya sangat besar.

’’ Ini enggak main-main, besar sekali jumlahnya, belum lagi bila se Kabupaten Bandung akan mencapai puluhan ribu,”ucap dia.
Sementara itu, Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Pasirjambu, Dadang Karmana membenarkan adanya pungutan tersebut. Bahkan, pelaksanaan Try Out sudag dilaksanakan.

’’Pelaksanaannya dikerjakan oleh dua perusahaan bimbingan belajar yang dikoordinasikan melalui UPT TK SD dan Non Formal yang ada disetiap kecamatan,’’ucap dia.

Dirinya mengatakan untuk Try Out pertama seluruh SDN di Pasirjambu yang berjumlah 43 sekolah mengeluarkan uang sebesar Rp 15 juta. Sedangkan untuk pembayaran try out kedua belum dibayar karena pelaksanaannya baru selesai pada tanggal 5,6 dan 7 Maret ini.

’’Kami juga tidak bisa berbuat apa apa, karena itu sudah menjadi kebijakan dari UPT. Mau tidak mau yah harus kami ikuti apa yang menjadi kebijakan UPT, saya ini kan cuma pelaksana,’’ pungkas dia (rus/yan)

Tinggalkan Balasan