Detik Krusial Bagi Holis

BANDUNG – Dalam lanjutan pertandingan babak Big Four South-East Honda DBL West Java Series 2018, Sabtu (29/9) yang mempertemukan SMA BPK Penabur Holis melawan SMA Terang Bangsa berlangsung seru. BPK Holis harus menunggu hingga menit akhir kuarter empat untuk bisa mengunci kemenangan mereka.

Tepat satu menit berjalannya quarter pertama, BPK Holis berhasil unggul empat poin dari Enrico Christian. Satu menit berselang, tembakan tiga poin dari garda, Fernaldy Grazianno berhasil membawa Terbang –julukan SMA Terang Bangsa- balik unggul yang bertahan hingga  kuarter pertama berakhir. Skor 17-18.

Pada kuarter dua, Terbang memberikan perlawanan bagi BPK Holis. 40 detik berjalan layup Dimas Aulia bawa Terbang menjauhi perolehan skor BPK Holis, sementara 17-20. Mereka terus tampil menekan, hingga mendapat delapan poin tambahan dari Yonathan Wijaya dan Fernaldy Grazianno. BPK Holis tak mampu mengejar ketertinggalan mereka hingga akhir kuarter dua, sehingga skor menjadi 30-36.

Terbang rupanya kehilangan momentum pada kuarter tiga setelah tiga kali tembakannya tak menghasilkan poin. Momentum tersebut langsung beralih ke BPK Holis yang sukses membalikkan keadaan lewat tambahan poin lewat 12 poin dari Enrico Christian yang memanfaatkan kelemahan transisi Terbang sehingga membalikkan skor menjadi 67-50 dikuarter tiga.

Tak mau kalah, Terbang sempat memangkas margin ketinggalan mereka dengan jarak satu bola dari tambahan empat poin dari garda Fernaldy Grazianno. Namun dua kali free throw diunder ten second, mampu dimanfaatkan dengan baik oleh Enrico Christian dan sekaligus menutup pertandingan dengan keunggulan 83-77.

Menurut coach BPK Holis, Hendranata Hartanto, kemenangan ini berkat pergantian pola bertahan yang diperagakan oleh timnya. Ia juga mengatakan jika pergantian strategi itu membuat pola permainan jadi solid dan tenang.

“Ketika melihat tim lawan begitu berambisi untuk mencetak poin, saya langsung instruksikan untuk bermain boxout. Mungkin pergantian pola ini yang tak bisa diantisipasi oleh lawan, jadinya mereka sering gagal dalam menyerang,” ujar Hendranata. (drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan