Desa Cilame Menuju Desa Mandiri

SOREANG – Desa Cilame kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung memiliki program menuju Desa Mandiri. Salah satunya bidang patiwisata.

Alo Sobirin,
Kades Cilame berikan sambutan saat peresmian kantor Desa

Kepala Desa Cilame Alo Sobirin mengatakan, dengan pengembangan pariwisata, Desa Cilame akan mampu mengurangi pengangguran karena akan banyak penyerapan tenaga kerja untuk pekerja dan pelayanan pariwisata.

”Dengan mendirikan desa mandiri bidang wisata, kami yakin akan bisa memperdayakan masyarakat sekitar untuk bekerja,” kata Alo kepada Jabar Ekspres belum lama ini.

Dengan menuju program Desa Mandiri, dirinya akan merangsang produk olahan pangan. Ini akan seiring sejalan dengan hasil pertumbuhan penjualan dari home industri masyarakat Cilame.

”Tentu hal ini akan merangsang kreativitas masyarakat membuat produk unggulan yang akan ditawarkan pada wisatawan,” urainya.

LANGSUNG DIPAKAI: Lokasi Kantor Desa Cilame yang baru selesai dibangun pada akhir tahun 2017

Lebih lanjut Alo menjelaskan, dengan terbentuknya program wisata Desa Mandiri, Desa Cilame bisa menghasilkan pendapatan asli desa (PAD) murni di bidang wisata.

Selain itu, bisa membantu rakyat miskin, memberi stimulan bagi guru ngaji, memberi penambahan tunjangan operasional RT/RW juga dan juga untuk menambah kesejahteraan lembaga desa dan bisa memberi beasiswa bagi pelajar cerdas tetapi tidak mampu agar bisa menyekolahkan sampai perguruan tinggi.

”Yang menjadi kendala pembangunan wisata Desa Mandiri adalan infrastruktur jalan yang menuju ke objek wisata Andes masih sempit akibat longsor tahun 2013 lalu. Lokasinya di Kampung Lolongokan, sampai saat ini pemerintah daerah Kabupaten Bandung belum mampu memperbaikinya, mungkin karena anggaran,” tuturnya.

Alo berharap, sesuai dengah arah kebijakan pemerintah daerah kabupaten bandung dalam Drap Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2018-2021, diantaranya menumbuhkan sektor pariwisata dan sektor ekonomi kerakyatan. maka kami pemerintahan Desa Cilame berharap arah kebijakan ini segera diwujudkan tidak hanya perencanaan yang skematis dan sistematis. Agar semua kebijakan output dan outcam nya dapat dirasakan masarakat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan