Densus 88 AT Bekuk Zaeni

Berdasarkan informasi yang diterimanya, Zaeni sudah menjadi buruan Densus 88 AT setelah kabur dari Indramayu lalu ke Subang dan kemudian bersembunyi di Garut. Dia menyebut jika isteri terduga teroris tersebut masih berusia 20 tahun dan tengah mengandung tiga bulan.

”Saat terjadi penangkapan memang kita tidak mendapatkan informasi, tapi saat saya sedang meronda sempat melihat ada beberapa mobil yang mengarah ke Gunung Gagak. Paginya sekitar pukul 10.00 barulah saya tahu kalau di sana ada penangkapan terduga teroris jaringan JAD,” ungkapnya.

Berdasarkan informasi, terduga teroris bernama M Zaeni berusia 50 tahun ditangkap sekitar pukul 03.00 di rumah isteri keduanya di Kecamatan Singajaya. Hingga saat ini, pihak Polres Garut belum memberikan keterangan terkait penangkapan terduga teroris tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Zaeni yang bernama lengkap Muhamad Zaeni adalah warga Jalan Karang Malang Anjatan Baru, RT 01/01, Anjatan. Dia lahir di Indramayu pada 27 Juli 1968 dan diketahui merupakan ikhwan kelompok JAD Indramayu, dan juga pernah mengikuti kegiatan i’dad, berangkat ke Bekasi saat terjadi kerusuhan di Mako Brimob sebagai persiapan sebelum ke Depok dan berencana untuk ikut melaksanakan aksi amaliyah ke Mako Brimob saat terjadi kerusuhan di Rutan Mako Brimob.

Selain itu, sebelum Zaeni ditangkap tim Densus 88 AT ia sempat diintai di rumah isteri keduanya itu sejak Selasa (31/7) oleh tim dari Densus 88 AT. Masyarakat sekitar tahunya bahwa Zaeni dibawa ke Bandung karena ia memiliki utang kepada perusahaan tempat ia bekerja sehari-hari.

Dikonfirmasi terpisah Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto membenarkan adanya penangkapan terduga teroris oleh Densus 88 di Garut. Dikatakan Agung, MZ merupakan jaringan JAD. MZ ditangkap tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri pada Sabtu (4/8) dini.

Agung mengatakan saat ini total ada 38 terduga teroris yang ditangkap Densus 88 jelang perhelatan Asian Games 2018. Puluhan terduga teroris ini berafiliasi dengan JAD Jabar.

”Seluruhnya dipastikan anggota jaringan jemaah ansoru daulah (JAD) terduga ini menyebar mulai Subang, Pamanukan, Bogor, Indramayu, Tasikmalaya dan Kabupaten dan Kota Bandung serta terakhir di wilayah Garut (Sabtu),” kata Agung disela sela silaturahmi dengan pimpinan Ponpes di kota Tasikmalaya Sabtu (4/8).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan