Debat Publik ke-3, Paslon Peserta Minta Jaminan Keselamatan

BANDUNG -Jelang debat publik kandidat Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat yang ketiga, empat pasangan calon kompak meminta jaminan keselamatan ke KPU Jabar sebagai penyelenggara dan Polda Jabar.

Jaminan keselamatan ini diminta karena para pasangan calon termasuk tim pemangan sampai pendukung masing-masing paslon khawatir atas kekacauan pada debat sebelumnya akan terulang lagi.

Anggota Tim Pemenangan pasangan nomor urut empat atau Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi, sekaligus Wakil Ketua DPD II Jawa Barat, Zulkifly Chaniago mengatakan pasangan calon nomor urut empat meminta jaminan keselamatan ke KPU dan Polda Jabar saat pelaksanaan debat publik ketiga nanti. Menurut dia, tindakan pasangan nomor urut tiga masih berdampak hingga saat ini yakni potensi konflik dan pertikaian yang sangat besar terutama antara pendukung nomor urut duadan tiga.

”Untuk itu, kami meminta jaminan keselamatan dan jaminan kejadian kekacauan pada debat sebelumnya tidak akan terulang lagi,” tuturnya.

Selain itu, bercermin pada debat sebelumnya, pasangan calon nomor urut empat ber­harap ke pihak televisi teru­tama moderator mampumenghentikan kejadian-ke­jadian yang dapat menimbul­kan pertikaian ataupun ke­kacauan. Alasannya pada debat sebelumnya pihak te­levisi maupun moderator dinilai kurang mampu mere­dam kekacauan.

”Kalau ada ekses negatif sebaiknya cepat dihentikan, karena kejadian debat sebe­lumnya itu benar-benar mem­buat tidak nyaman,” jelasnya.

Disamping itu, bercermin dari debat sebelumnya yaitu akibat alat peraga yang tidak seharusnya ada pada debat muncul. Maka, pasangancalon nomor urut empat me­minta KPU Jabar tegas menge­nai larangan membawa alat peraga ke dalam arena per­debatan (panggung, maupungedung).

”Karena kejadian kemarin gara-gara alat peraga semua jadi kacau. Untuk itu demi menjaga kondusifitas se­baiknya KPU Jabar tegas mengenai aturan alat peraga,” tutupnya.

Senada disampaikan ang­gota tim pasangan nomor urut dua, Tb Hasanuddin-Anton Charliyan, Indera Sudrajat, mereka berharap KPU dan Polda Jabar bisa mewujudkan kondisi aman.

”Terutama antisipasi dari KPU dan Polda Jabar untuk bisa menghilangkan hal-hal yang dapat membuat perti­kaian atau menjadi kondisi tak aman seperti debat sebe­lumnya,” tuturnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan