DBD Capai 216 Orang

CIMAHI – Berdasarkan ca­tatan Dinas Kesehatan, sejak Januari hingga Oktober 2018, jumlah kasus DBD sudah mencapai 216 kasus, dua di­antaranya meninggal dunia.

Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular pada Dinas Keseha­tan Kota Cimahi, dr. Romi Abdurakhman mengatakan, kasus DBD yang tercatat itu tersebar di semua kelurahan se-Kota Cimahi.

”Kasus DBD tahun ini di­bandingkan dengan tahun lalu memang tidak ada peru­bahan. Justru kita harus jaga terus jangan sampai mening­kat. Jadinya masyarakat yang harus meningkatkan kewas­padaan,” kata Romi saat di­hubungi, Minggu (11/11).

DBD sendiri merupakan merupakan virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Virus tersebut akan masuk ke aliran darah manusia melalui gigitan nyamuk. Penularan virus dengue terjadi bila se­seorang yang terinfeksi digi­git nyamuk perantara.

”Penyakit itu dapat menyerang siapa saja dan kapan saja. Ka­rena keberadaan nyamuk juga ditentukan oleh lingkungan kesehatan yang tidak sehat dan tidak bersih,” ujarnya.

Pada umumnya, gejala DBD yang menyerang seseorang ditandai oleh naiknya suhu tubuh menjadi sangat tinggi, sakit kepala, nyeri sendi, dan nyeri otot. Dalam level parah, gejala demam berdarah bisa menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan kelenjar getah bening, mun­tah darah, keluarnya darah pada gusi dan hidung, sulit bernafas, serta pembengkakan organ hati yang menyebabkan nyeri perut.

”Jika ada gejala seperti itu, segeralah periksakan ke dok­ter biar cepat ditangani. Ma­syarakat mesti melakukan pencegahan, sebelum ada kasus tambahan,” bebernya.

Nyamuk pembawa virus Demam Berdarah Dangue (DBD), Aedes aegypti sangat menyukai curah hujan, se­perti yang terjadi di Kota Ci­mahi belakangan ini. Pasalnya, nyamuk itu akan berkembang biak pada genangan air.

Untuk itu, Dinas Kesehatan Kota Cimahi mengimbau ma­syarakat untuk melakukan Pemberantasan Sarang Ny­amuk (PSN) mengunakan metode 3M plus. Yakni Men­guras tempat penampungan air, Menutup tempat penam­pungan air, dan Memanfaat­kan kembali barang bekas yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat perkembang­biakan nyamuk.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan