Dari Pengunjung yang Asyik Swafoto Hingga Nonton Balapan

Surutnya air bendungan Jatigede memang sudah teramat dalam, itu terlihat dari mulai munculnya Jalan Umar Wirahadikusmah. Padahal jalan tersebut titik terendah berada di sekira 239 mdpl. Bagaimana Aktifitas masyarakat di sekitar jalan tersebut, berikut liputannya.

IGUN GUNAWAN, Sumedang

SIANG itu terik matahari sangat terasa menyengat. Tak ada pepohonan rindang, jika pun ada pohon sudah tidak memiliki daun lagi karena sudah lama tenggelam.

Dipinggir Jalan Umar Wirahadikusumah yang dulu tembus menuju ke Kecamatan Wado sudah tak tergenang lagi air, sayangnya lumpur masih teramat tebal.

”Jangan melintas ke sana, lumpurnya masih tebal,” kata Dede Kurniawan, pemuda eks Desa Jatibungur yang sehari-hari bertugas di lokasi parkir di kawasan Jatibungur mengingatkan.

Rasa penasaran membuat saya mengabaikan seruan itu. Meskipun tentu saja harus dengan sangat hati-hati, karena jika saja lengah bisa terjebak pada titik yang dalam. Mungkin ke bekas sungai, sumur, atau daerah lain yang dalam. Sehingga harus benar-benar ekstra waspada, jalan benar-benar tertutup lumpur.

Dan, benar saja. Apa yang dihawatirkan terjadi. Tanah yang terlihat dari atas keras ternyata setelah diinjak lembek. Saya pun terjebak, beruntung tidak terlalu dalam hanya sekira sepulu centimeter. Tapi lumayan membuat sulit untuk berjalan melaju ke posisi yang akan dituju.

Menghindari hal-hal yang tak diinginkan, terpaksa saya pun balik kanan dan mengurungkan niat untuk melihat sampai ke lokasi titik air.

Satu-satunya air, yang ada. Hanya aliran sungai Cimuja. Ya, meskipun sempat terendam Jatigede, namun sungai Cimuja, alurnya masih terlihat. Airnya terlihat tenang, namun sepertinya dalam. Tak terlihat endapan lumpur di sungai itu.

Saya juga melihat sejumlah orang yang melintas, dan mencoba mengikuti saya. Mereka terjebak. Mereka sama-sama balik kanan, dan membersihkan lumpur di sungai Cimuja.

Jelang sore, suasana di Jalan Umar Wirahadikusumah makin ramai. Banyak muda-mudi yang sengaja datang. Tak hanya itu segerombolan orangtua yang membawa pancing pun tiba. Mereka memarkirkan motor di dekat sungai Cimuja, dan berlalu melintasi jalur tembok eks saluran irigasi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan