Dapat Tiga Penghargaan dari Gubernur

BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mem­peroleh tiga penghargaan se­kaligus sebagai Penyelengga­raan terbaik Pemerintah Dae­rah atas LPPD (Laporan Penyel­enggaraan Pemerintah Daerah) 2016, Lomba Sinergitas Ki­nerja Kecamatan 2018, dan Tim Koordinasi Kerja Sama Daerah (TKKSD) Award 2018.

Berdasarkan keterangan Ke­pala Biro Pemerintahan dan Kerja Sama Setda Provinsi Jawa Barat, Dani Ramdan, Kota Bandung terbaik Penyelengga­raan Pemerintah Daerah dengan nilai sangat tinggi sebesar 3,4110 untuk kategori kota. Dalam pe­nilaian yang menyangkut 700 item tersebut, Kota Bandung unggul dari Kota Sukabumi dengan nilai 3,3879 dan Kota Cimahi dengan nilai 3,3590.

Untuk Lomba Sinergitas Kecamatan kategori kota, Bandung diwakili Kecamatan Batununggal mendapat nilai tertinggi sebesar 335,23. Ung­gul dibandingkan Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi, Harjamukti Kota Cirebon, Baros Kota Sukabumi,Harapan dan Bogor Tengah Kota Bogor.

Kota Bandung pun unggul dalam kerja sama pemerintah daerah maupun perangkat dae­rah dengan 1,590 poin. Kerja sama antar daerah, kerja sama dengan pihak ketiga dan kerja sama luar negeri oleh Pemkot Bandung dinilai hampir keseluru­hannya berjalan dengan baik.

Unggul dibandingkan Kota Bogor dan Kota Sukabumi.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, M. Ridwan Kamil menge­mukakan, pihaknya ingin ber­bagai penghargaan yang dibe­rikan bukan sekadar piala atau piagam. Lebih dari itu ingin juga ditambah dengan suntikan APBD untuk mengembangkan dae­rahnya masing-masing.

”Kalau piala kan hanya ber­henti di pajangan atau selfie. Dengan suntikan APBD mu­dah-mudahan pencapaian yang diraih kabupaten kota akan berakumulasi dengan berbagai kebaikan lain,” ung­kapnya di Aula Barat Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung (13/11).

Lebih lanjut dia memapar­kan, jika kinerja pemerintah daerah sudah bagus bisa sa­ling belajar dengan prinsip ATM (amati tiru modifikasi). Ke depan pihaknya pun ing­in memberikan reward dan punishment secara bersama-sama untuk semakin mening­katkan daya saing daerah.

”Mereka yang tidak mau berubah harus diberi pering­atan supaya masyarakat pun tahu dan kemudian mem­beri masukan serta melakukan upaya untuk naik kelas. Prin­sipnya yang bagus diapresi­asi yang kurang harus diberi suntikan motivasi,” tuturnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan