BALEENDAH – Banyaknya keluhan masyarakat mengenai danau retensi yang sampai saat ini belum beres ditanggapi Bupati Bandung Dadang M. Naser dengan serius.
Dia mengakui, pembangunan danau retensi di Kampung Cieunteung Kecamatan Baleendah baru mencapai 86 persen. Sehingga, belum bisa berfungsi dengan baik.
Kendati begitu, sebagai langkah strategis dalam menangani banjir Bandung Selatan, pemerintah akan bertanggungjawab sepenuhnya dengan meminimalisir resiko bencana banjir yang dialami masyarakat.
’’Kami akan perhatikan untuk meminimalisirnya, bukan pada pengendalian banjirnya. Ya kalau kami berkewajiban menangani dari sisi penyelamatan, evakuasi dan pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana, bukan penanganan banjirnya langsung,”kata Dadang kepada wartawan kemarin. (13/11).
Dia memaparkan, terklait pembangunan danan retensi, dari 8,7 hektar lahan yang dibebaskan pemerintah, baru sekitar 4 hektar sudah dibangun danau retensi dengan kedalaman 6 meter. Hal ini berdasarkan, penjelasan teknis dari Kepala BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Citarum.
’’Kalau nanti sudah rampung 100%, pompanisasia akan berjalan sepenuhnya dan bisa mengurangi banjir,” kata dia.
Dadang berharap, kepada masyarakat agar bisa bersabar atas proses pekerjaan danau hingga selesai. Sebab, selama ini untuk penanganan yang dilakukan Pemkab Bandung sudah maksimal, dengan melibatkan berbagai unsur perangkat daerah (PD), relawan, dan sektor lainnya. Lebih lanjut dia mengatakan, terkait rencana Gubernur Jabar untuk melakukan rapat koordinasi dengan para kepala daerah Bandung Raya merupakan langkah bagus.
Sebab, soal banjir harus ditangani secara komprehesif, tidak mungkin dikerjakan sendiri.
“Saya sangat setuju, soal bencana ini memang harus ditangani secara komprehensif, jangan sendiri-sendiri, apalagi saling menyalahkan dan dipolitisir,”kata dia.
Sementara itu, mengenai teknis pembangunan danau retensi Cieunteung, Kepala BBWS Citarum Bob Arthur Lombogia menjelaskan, kapasitas volume danau retensi ini sekitar untuk 200 ribu meter kubik. Namun, fungsinya danau tersebut hanya untuk menampung sementara air. Selenjutnya, air akan dipompa hingga stabil pada elevasi 6,59 dan dipompa terus sebanyak kapasitas 12,5 meter kubik/detik.